Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengolahan Lilin Malam Madu

Selain madu, lebah sanggup menghasilkan lilin yang dibentuk dalam kelenjar yang terletak di bawah perut kemudian dikeluarkan melalui ruas-ruas antar abdomennya. Kaprikornus lilin tidak dikumpulkan lebah dari bunga. Diperkirakan untuk menghasilkan 1 kilogram malam, lebah harus makan madu sebanyak 7 - 15 kg.
Malam banyak terdapat dalam sel sarang dan sanggup diketahui dengan gampang sekali. Malam biasanya berwarna putih, kuning, atau oranye, malam bersifat gampang pecah dalam keadaan dingin, dan lunak pada suhu 85°F tetapi kalau dipijat tidak menempel di tangan.

Gumpalan sarang yang telah diambil madunya sering tidak dimanfaatkan, padahal masih mengandung malam yang harganya cukup tinggi. Malam dikenal sebagai benda padat yang memiliki titik lebur pada suhu 60 °C - 70 °C

1. Cara Pengumpulan
Pengolahan malam sanggup dilakukan dengan beberapa cara, yakni perebusan, pengukusan, dan pencairan lilin dengan memakai sinar matahari.

a. Pencairan malam sistem direbus
Cara mencairkan malam dengan sistem direbus, ialah sebagai berikut.
  • Masukkan gumpalan gumpalan sarang ke dalam wadah yang bersih, kemudian bersihkan dari kotoran yang menempel pada sarang tersebut.
  • Tambahkan air ke dalam wadah hingga gumpalan sarang terendam air, kemudian rebus di atas pemanas hingga semua lilin mencair.
  • Karena berat jenis lilin lebih kecil daripada air, maka lilin yang mencair tersebut berada di permukaan air membentuk lapisan. Pertahankan pada suhu konstan sekitar 60 °C - 70 °C.
  • Bersihkan kotoran-kotoran yang masih terapung di permukaan tersebut.
  • Turunkan Wadah yang berisi cairan lilin dari tungku pemanas dan biarkan membeku di atas permukaan air.
  • Ambil lapisan lilin yang berada di atas permukaan air, kemudian simpan dalam bungkusan plastik atau kertas semen untuk mencegah kerusakan oleh ulat malam.

b. Pencairan malam sistem pengukusan
Cara mencairkan malam dengan sistem pengukusan, sebagai berikut.
  • Masukan air secukupnya ke dalam langseng (sablok) kemudian panaskan di atas tungku hingga temperatur 60 °C - 70 °C.
  • Siapkan belanga yang telah diisi gumpalan-gumpalan malam. 
  • Masukkan air yang telah mendidih ke dalam belanga hingga semua malam mencair. 
  • Pertahankan temperatur air berkisar 60 °C - 70 °C. Masukkan termometer pada belanga tersebut sebagai alat kontrolnya.
  • Bersihkan kotoran-kotoran yang terapung pada permukaan air dalam belanga tersebut.
  • Turunkan belanga dari kompor (tungku), kemudian cairan malam dibiarkan hingga membeku.
  • Ambil lapisan malamnya, kemudian dikemas dalam plastik atau kertas semen.

c. Pencairan malam sistem tenaga matahari
Alat pencair malam (solar wax melter) berbentuk kotak dari kayu dengan bab atas terbuat dari beling yang diberi engsel, sehingga sanggup dibuka dan ditutup. Di dalam kotak terdapat lapisan seng berwarna hitam yang dipasang miring untuk mempermudahkan pengaliran malam yang mencair. Di bab bawah seng tersebut dipasang kawat kasa sebagai penyaring, dan di bawah kawat kasa terdapat kolam untuk menampung cairan lilin. Bak tersebut menyerupai laci yang sanggup ditarik dan didorong dari luar.

Sistem kerja solar wax melter menyerupai berikut:
  • Pasang alat solar wax melter pada daerah terbuka biar secara pribadi memperoleh sinar matahari 
  • Buka tutup kaca, kemudian masukkan gumpalan malam di atas seng pada kotak tersebut.
  • Malam yang telah tertampung pada laci dibiarkan memadat, kemudian diambil dan dikemas dalam bungkus plastik


d. Hasil Pengolahan
Malam sangat diharapkan sebagai materi industri batik, semir sepatu, salep, dan untuk menciptakan fondasi sarang.

e. Cara Penyimpanan
Agar tahan lama, lilin dicetak bentuk blok (persegi empat) kemudian disimpan pada temperatur kamar. 

Post a Comment for "Pengolahan Lilin Malam Madu"