Cara Sukses Ternak Burung Murai Kerikil Untuk Pemula
Ternak murai batu menjadi salah satu peluang bisnis yang sangat prospek, mengapa? melihat seruan pasar yang sekarang terus meningkat, dan penangkar yang sanggup dibilang kuwalahan. Belum lagi faktor keindahan dari tampilan fisik burung ini. Peternak Murai Batu (MB) , baik itu coba-coba, atau, jikalau anda ingin menjadi peternak profesional untuk dijadikan sebagai sumber penghasilan, bahu-membahu tidaklah terlalu susah. Syarat utama untuk sanggup beternak Murai Batu yaitu mempunyai kemauan, ulet, telaten, dan sedikit bakat.
Dalam berternak burung, hampir tiruana faktor sangat menentukan. Baik itu ukuran sangkar dan kemembersihkanan kandang, perlakuan anda setiap hari terhadap burung-burung tersebut sebagai pemiliknya, pemdiberian pakan, bahkan hingga, lingkungan daerah anda meletakkan burung tersebut akan sangat berpengaruh.
Peternak Murai Batu
Untuk berternak Murai Batu, ada 5 hal yang harus anda perhatikan, diantaranya adalah,
1. Pemilihan bibit
Baik jantan maupun betina, keduanya harus mempunyai kualitas yang baik dan tidak harus berharga mahal, atau tidak harus pernah menjadi juara.
Induk betina
Pertama, anda harus menentukan Murai Batu betina yang usianya sekitar 1 atau 2 tahun di mana ini ialah usia paling ideal bagi burung Murai Batu untuk ber-reproduksi. Kondisi kesehatan burung betina harus terjaga dan pastikan burung tersebut tidak terlalu kurus.
Diantara syarat yang harus dipenuhi jikalau anda menginginkan bibit yang baik yaitu, burung tersebut harus jinak dan tidak takut terhadap insan sehingga lebih simpel untuk merawatnya serta tidak akan simpel terganggu dan stress. Hindari pemilihan induk betina yang cacat secara fisik baik itu pada kaki, akup, atau kepala dan bab badan lainnya.
Induk jantan
Sama halnya menyerupai menentukan induk betina, anda juga harus menentukan induk jantan yang juga tidak takut terhadap insan dan mempunyai mental yang bagus.
Pejantan setidaknya harus berusia 2 tahun dan sudah cukup matang untuk melaksanakan perkawinan.
Pastikan Murai Batu Jantan bebas dari cacat fisik, baik di bab kepala, kaki, atau bab badan yang lainnya, termasuk juga akup.
2. Pembuatan kandang
Murai Batu harus dibuatkan sangkar dengan ukuran yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan sangkar atau sangkar burung pada umumnya. Idealnya sangkar Murai Batu sanggup terbuat dari kawat dan juga disekat dengan tembok atau triplek berukuran 80 x 80 x 200 cm atau kurang atau lebih dari itu (baca: kandang murai batu).
3. Perawatan dan Pakan
Burung jenis ini juga membutuhkan perawatan setiap harinya mulai dari, angin-anginkan kurang lebih 30 menit sebelum dimandikan. Sesudah dimandikan, burung dijemur selama 1 atau 2 jam.
Secara rutin gantilah air dan diberilah makan dengan voer sebagai makanan utama dan, anda juga sanggup mempersembahkannya kroto, jangkrik, telur tawon, belalang hijau dan ulat daun pisang sebagai makanan komplemen atau makanan ekstra (extra food) yang mempunyai banyak gizi. Makanan menyerupai kroto, jangkrik dan lain-lain spesialuntuk sebagai makanan ekstra sehingga tidak diperbolehkan terlalu banyak.
4. Pengembangbiakan
Banyak breeder (peternak) yang mengalami kesusahan ketika menyebarkan MB alasannya beberapa pasangan sering kali saling membunuh. Untuk mengatasi problem tersebut, ada beberapa cara yang dianjurkan antara lain,
Anda sanggup menyiapkan dua buah sangkar yang pertama untuk betina dan yang kedua untuk pejantan. Pertama masukkan betina ke dalam sangkar A dan biarkan sendirian selama kurang lebih seminggu untuk beradaptasi. Selanjutnya masukkan pejantan ke sangkar B dan tempatkan tidak jauh dari sangkar A.
melaluiataubersamaini demikian, kedua burung tersebut akan mempunyai waktu untuk saling mengenal. Selanjutnya, setelah 2 ahad anda sanggup menyatukan kedua burung tersebut di dalam satu sangkar untuk mempersembahkannya peluang kawin.
5. Perawatan Anak Burung
Anak burung yang berusia 7 Hingga 14 Hari sanggup didiberi makan dengan adonan voer dan kroto yang diencerkan. Pemdiberian makan sanggup dilakukan 1 jam sekali. Sesudah berusia 15 hari, biasanya mereka sudah mulai sanggup makan kroto sendiri.
Beberapa breeder memakai pelet lele sebagai makanan untuk murai batu. Dan makanan tersebut ternyata tidak bermasalah, tidak membuat bulu murai menjadi rontok alias ‘aman’.
Demikian yang sanggup kami jabarkan terkena tips dan cara ternak murai kerikil supaya sukses, khususnya bagi teman bersahabat penghibi murai kerikil yang termasuk pemula. Silahkan simak juga artikel sebelum-sebelumnya, seputar: "suara murai batu" dan "jenis murai batu".
Dalam berternak burung, hampir tiruana faktor sangat menentukan. Baik itu ukuran sangkar dan kemembersihkanan kandang, perlakuan anda setiap hari terhadap burung-burung tersebut sebagai pemiliknya, pemdiberian pakan, bahkan hingga, lingkungan daerah anda meletakkan burung tersebut akan sangat berpengaruh.
Peternak Murai Batu
Untuk berternak Murai Batu, ada 5 hal yang harus anda perhatikan, diantaranya adalah,
1. Pemilihan bibit
Baik jantan maupun betina, keduanya harus mempunyai kualitas yang baik dan tidak harus berharga mahal, atau tidak harus pernah menjadi juara.
Induk betina
Pertama, anda harus menentukan Murai Batu betina yang usianya sekitar 1 atau 2 tahun di mana ini ialah usia paling ideal bagi burung Murai Batu untuk ber-reproduksi. Kondisi kesehatan burung betina harus terjaga dan pastikan burung tersebut tidak terlalu kurus.
Diantara syarat yang harus dipenuhi jikalau anda menginginkan bibit yang baik yaitu, burung tersebut harus jinak dan tidak takut terhadap insan sehingga lebih simpel untuk merawatnya serta tidak akan simpel terganggu dan stress. Hindari pemilihan induk betina yang cacat secara fisik baik itu pada kaki, akup, atau kepala dan bab badan lainnya.
Induk jantan
Sama halnya menyerupai menentukan induk betina, anda juga harus menentukan induk jantan yang juga tidak takut terhadap insan dan mempunyai mental yang bagus.
Pejantan setidaknya harus berusia 2 tahun dan sudah cukup matang untuk melaksanakan perkawinan.
Pastikan Murai Batu Jantan bebas dari cacat fisik, baik di bab kepala, kaki, atau bab badan yang lainnya, termasuk juga akup.
2. Pembuatan kandang
Murai Batu harus dibuatkan sangkar dengan ukuran yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan sangkar atau sangkar burung pada umumnya. Idealnya sangkar Murai Batu sanggup terbuat dari kawat dan juga disekat dengan tembok atau triplek berukuran 80 x 80 x 200 cm atau kurang atau lebih dari itu (baca: kandang murai batu).
3. Perawatan dan Pakan
Burung jenis ini juga membutuhkan perawatan setiap harinya mulai dari, angin-anginkan kurang lebih 30 menit sebelum dimandikan. Sesudah dimandikan, burung dijemur selama 1 atau 2 jam.
Secara rutin gantilah air dan diberilah makan dengan voer sebagai makanan utama dan, anda juga sanggup mempersembahkannya kroto, jangkrik, telur tawon, belalang hijau dan ulat daun pisang sebagai makanan komplemen atau makanan ekstra (extra food) yang mempunyai banyak gizi. Makanan menyerupai kroto, jangkrik dan lain-lain spesialuntuk sebagai makanan ekstra sehingga tidak diperbolehkan terlalu banyak.
4. Pengembangbiakan
Banyak breeder (peternak) yang mengalami kesusahan ketika menyebarkan MB alasannya beberapa pasangan sering kali saling membunuh. Untuk mengatasi problem tersebut, ada beberapa cara yang dianjurkan antara lain,
Anda sanggup menyiapkan dua buah sangkar yang pertama untuk betina dan yang kedua untuk pejantan. Pertama masukkan betina ke dalam sangkar A dan biarkan sendirian selama kurang lebih seminggu untuk beradaptasi. Selanjutnya masukkan pejantan ke sangkar B dan tempatkan tidak jauh dari sangkar A.
melaluiataubersamaini demikian, kedua burung tersebut akan mempunyai waktu untuk saling mengenal. Selanjutnya, setelah 2 ahad anda sanggup menyatukan kedua burung tersebut di dalam satu sangkar untuk mempersembahkannya peluang kawin.
5. Perawatan Anak Burung
Anak burung yang berusia 7 Hingga 14 Hari sanggup didiberi makan dengan adonan voer dan kroto yang diencerkan. Pemdiberian makan sanggup dilakukan 1 jam sekali. Sesudah berusia 15 hari, biasanya mereka sudah mulai sanggup makan kroto sendiri.
Beberapa breeder memakai pelet lele sebagai makanan untuk murai batu. Dan makanan tersebut ternyata tidak bermasalah, tidak membuat bulu murai menjadi rontok alias ‘aman’.
Demikian yang sanggup kami jabarkan terkena tips dan cara ternak murai kerikil supaya sukses, khususnya bagi teman bersahabat penghibi murai kerikil yang termasuk pemula. Silahkan simak juga artikel sebelum-sebelumnya, seputar: "suara murai batu" dan "jenis murai batu".
Post a Comment for "Cara Sukses Ternak Burung Murai Kerikil Untuk Pemula"