Faktor Faktor Kegagalan Dalam Beternak Murai Batu
Berbicara terkena breeding atau beternak Murai Batu. Sebelum Anda mengetahui yang lebih lanjut, alangkah baiknya Anda harus mengetahui dulu faktor-faktor kegagalan dalam beternak Murai Batu.
melaluiataubersamaini cara ini Anda akan mengetahui tindakan pencegahan dan penanganan jikalau ada problem dalam beternak. Selain itu, dengan cara ini Anda juga akan mengetahui tentang resiko-resiko yang akan Anda hadapi nanti ketika beternak. Lalu, apa bergotong-royong faktor kegagalan tersebut?
Penyebab Kegagalan Dalam Beternak Murai Batu
Layaknya proses ternak pada umumnya, Anda juga akan mendapi resiko kegagalan dalam beternak Murai. Resiko ini memang akan selalu muncul, entah ketika Anda salah dalam perawatan, petes, atau pun pemdiberian pakan untuk Murai. Lalu, bergotong-royong apa saja resiko kegagalan tersebut? Dan apa saja penyebab kegagalan dalam beternak Murai Batu?
Adapun resiko kegagalan tersebut sanggup berbentuk simpulan hidup Murai, gagalnya proses perkembangbiakan, atau resiko kegagalan lainnya. Sedangkan untuk penyebabnya sendiri yakni sebagai diberikut:
1. Salah menentukan indukan
terkadang seorang breeder salah dalam menentukan indukan, bahkan hal ini sangat sering terjadi. Tapi yang paling umum yakni perkawinan indukan jantan atau betina yang kurang umur, atau biasa disebut indukan yang belum matang. Sedangkan untuk umur idealnya sendiri, seujung Murai Batu gres sanggup dikawinkan apabila Ia sudah berumur di atas 10 bulan, dan pastinya sudah mempunyai birahi yang sudah cukup.
2. Kesehatan dan kemembersihkanan
Faktor kegagalan dalam beternak Murai Batu diberikutnya yakni kesehatan dan kemembersihkanan Murai yang buruk. Dan yang mempengaruhi faktor ini yakni hal-hal diberikut:
a. Kurangnya asupan nutrisi pada Murai.
b. Pemdiberian pakan yang tidak teratur.
c. Kemembersihkanan badan yang buruk.
d. Kemembersihkanan sangkar yang buruk.
e. Stres dan tekanan mental yang berlebihan.
Kelima hal tadi sanggup memicu timbulanya resiko kegagalan, sehingga untuk mencegahnya Anda harus menghindari kelima hal di atas dan melaksanakan upaya pencegahannya, dengan cara:
a. Pemdiberian pakan yang berkarakter.
b. Menjaga kemembersihkanan kandang.
c. Menjaga lingkungan sekitar sangkar biar lebih kondusif.
d. Memdiberikan mulitvitamin perhiasan pada Murai.
3. Teknik pemeliharaan piyek Murai Batu
Saat piyek atau anakan Murai Batu beru menetas, sebaiknya Anda awasi dengan baik-baik. Pasalnya, resiko terbesar ada pada proses ini. Terkadang anakan Murai akan tiba-tiba mati mendadak, sedangkan penyebabnya sendiri sanggup berupa:
a. Faktor indukan yang terancam atau belum sempurnanya pakan, kenapa faktor ini terjadi? Sebab jikalau indukan terancam, maka Ia sanggup saja melukai bahkan melempar anakan tersebut dari masukangnya.
b. Faktor anakan lain, menyerupai terinjak-injak anakan yang lainnya.
Maka dari itu, ketika proses ini berlangsung, pastikan indukan khususnya betina harus ada dalam keadaan rileks dan nyaman, dengan pakan yang cukup tentunya. Sedangkan untuk masa pguannya sendiri, Anda sanggup memguan piyek tersebut pada umur 1 minggu, atau jikalau sudah muncul bulu jarumnya. Jika sudah datang waktunya, Anda sanggup mempersembahkan pakan kepada piyek berupa kroto membersihkan dan dicampurkan dengan Voer yang sudah diseduh.
Resiko kegagalan dalam beternak Murai Batu sangatlah besar, sedangkan untuk penyebabnya sendiri sangatlah banyak. Akan tetapi, penyebab yang paling umum yakni 3 penyebab di atas. Maka dari itu, untuk menghindari resiko kegagalan ini, sebaiknya Anda hindari penyebab-penyebab tersebut. Atau Anda sanggup melaksanakan tindakan pencegahannya dengan cara seperti, melaksanakan perawatan Murai dengan baik dan benar, pemdiberian pakan yang berkarakter, dan mengikuti setiap proses perkembangbiakan Murai.
melaluiataubersamaini cara ini Anda akan mengetahui tindakan pencegahan dan penanganan jikalau ada problem dalam beternak. Selain itu, dengan cara ini Anda juga akan mengetahui tentang resiko-resiko yang akan Anda hadapi nanti ketika beternak. Lalu, apa bergotong-royong faktor kegagalan tersebut?
Penyebab Kegagalan Dalam Beternak Murai Batu
Layaknya proses ternak pada umumnya, Anda juga akan mendapi resiko kegagalan dalam beternak Murai. Resiko ini memang akan selalu muncul, entah ketika Anda salah dalam perawatan, petes, atau pun pemdiberian pakan untuk Murai. Lalu, bergotong-royong apa saja resiko kegagalan tersebut? Dan apa saja penyebab kegagalan dalam beternak Murai Batu?
Adapun resiko kegagalan tersebut sanggup berbentuk simpulan hidup Murai, gagalnya proses perkembangbiakan, atau resiko kegagalan lainnya. Sedangkan untuk penyebabnya sendiri yakni sebagai diberikut:
1. Salah menentukan indukan
terkadang seorang breeder salah dalam menentukan indukan, bahkan hal ini sangat sering terjadi. Tapi yang paling umum yakni perkawinan indukan jantan atau betina yang kurang umur, atau biasa disebut indukan yang belum matang. Sedangkan untuk umur idealnya sendiri, seujung Murai Batu gres sanggup dikawinkan apabila Ia sudah berumur di atas 10 bulan, dan pastinya sudah mempunyai birahi yang sudah cukup.
2. Kesehatan dan kemembersihkanan
Faktor kegagalan dalam beternak Murai Batu diberikutnya yakni kesehatan dan kemembersihkanan Murai yang buruk. Dan yang mempengaruhi faktor ini yakni hal-hal diberikut:
a. Kurangnya asupan nutrisi pada Murai.
b. Pemdiberian pakan yang tidak teratur.
c. Kemembersihkanan badan yang buruk.
d. Kemembersihkanan sangkar yang buruk.
e. Stres dan tekanan mental yang berlebihan.
Kelima hal tadi sanggup memicu timbulanya resiko kegagalan, sehingga untuk mencegahnya Anda harus menghindari kelima hal di atas dan melaksanakan upaya pencegahannya, dengan cara:
a. Pemdiberian pakan yang berkarakter.
b. Menjaga kemembersihkanan kandang.
c. Menjaga lingkungan sekitar sangkar biar lebih kondusif.
d. Memdiberikan mulitvitamin perhiasan pada Murai.
3. Teknik pemeliharaan piyek Murai Batu
Saat piyek atau anakan Murai Batu beru menetas, sebaiknya Anda awasi dengan baik-baik. Pasalnya, resiko terbesar ada pada proses ini. Terkadang anakan Murai akan tiba-tiba mati mendadak, sedangkan penyebabnya sendiri sanggup berupa:
a. Faktor indukan yang terancam atau belum sempurnanya pakan, kenapa faktor ini terjadi? Sebab jikalau indukan terancam, maka Ia sanggup saja melukai bahkan melempar anakan tersebut dari masukangnya.
b. Faktor anakan lain, menyerupai terinjak-injak anakan yang lainnya.
Maka dari itu, ketika proses ini berlangsung, pastikan indukan khususnya betina harus ada dalam keadaan rileks dan nyaman, dengan pakan yang cukup tentunya. Sedangkan untuk masa pguannya sendiri, Anda sanggup memguan piyek tersebut pada umur 1 minggu, atau jikalau sudah muncul bulu jarumnya. Jika sudah datang waktunya, Anda sanggup mempersembahkan pakan kepada piyek berupa kroto membersihkan dan dicampurkan dengan Voer yang sudah diseduh.
Resiko kegagalan dalam beternak Murai Batu sangatlah besar, sedangkan untuk penyebabnya sendiri sangatlah banyak. Akan tetapi, penyebab yang paling umum yakni 3 penyebab di atas. Maka dari itu, untuk menghindari resiko kegagalan ini, sebaiknya Anda hindari penyebab-penyebab tersebut. Atau Anda sanggup melaksanakan tindakan pencegahannya dengan cara seperti, melaksanakan perawatan Murai dengan baik dan benar, pemdiberian pakan yang berkarakter, dan mengikuti setiap proses perkembangbiakan Murai.
Post a Comment for "Faktor Faktor Kegagalan Dalam Beternak Murai Batu"