Mengenal Huruf Dan Perawatan Burung Cipoh Kacat
Burung Cipoh yang ada di Indonesia dikenal spesialuntuk dua jenis saja yaitu, Cipoh Kacat serta Cipoh Jantung. kedua burung tersebut mempunyai kemiripan. Hanya saja Cipoh Kacat mempunyai ukuran badan yang lebih besar, sekitar 14 cm dibandingkan dengan Cipoh Jantung yang spesialuntuk 13 cm.
Selain itu, Cipoh Kacat juga mempunyai bulu berwarna hijau kekuningan yang lebih terang. Kedua burung tersebut mempunyai aksara bunyi yang menyerupai dengan siulan panjang yang diakhiri nada tinggi (simak: suara cipoh).
Ciri-ciri Burung Kacat
Ciri-ciri untuk mengenali burung ini diantaranya adalah, mempunyai warna kuning kehijau-hijauan dengan garis putih mencolok pada akup yang dipadu dengan warna hitam. Di bab sisi akup terdapat bulu berwarna putih dan pada lingkar mata terdapat warna kuning baik di atas maupun di bawah mata. Tubuh bab bawah, mulai dari tenggorokan, dada dan perut didominasi warna kuning. Masing-masing pulau menyerupai Bali, Jawa, maupun Sumatera mempunyai variasi warna hijau yang sedikit tidak sama.
Jika kita perhatikan lebih teliti, burung ini mempunyai iris berwarna putih keabu-abuan. Paruhnya berwarna hitam kebiruan dan begitu juga dengan kakinya berwarna hitam biruan.
Habitat dan Makanan
Pada umumnya, burung ini ditemukan di hutan-hutan sekunder atau di tempat-tempat terbuka dan sesekali ditemukan di hutan mangrove dan taman-taman. Biasanya tersebar di perbukitan yang tidak lebih tinggi dari 1000 meter diatas permukaan laut.
Cipoh Kacat sering terlihat berada di cabang-cabang pohon kecil untuk mencari makanan menyerupai laba-laba, telur serangga, biji-bijian, ulat kupu-kupu dan tiruant.
Burung ini sering membuat masukang di pohon yang berdaun lebat dan biasanya tidak terlalu tinggi spesialuntuk beberapa meter dari atas tanah. Bentuk masukangnya menyerupai cawan dan tampak rapi alasannya yaitu memakai bahan-bahan dari flora halus. Telur burung ini juga mempunyai warna yang bervariasi mulai dari putih, merah jambu, mempunyai bercak bercak merah, dan ada juga yang abu-abu, coklat bahkan berwarna nila.
Musim kawin biasanya berlangsung antara bulan Maret sampai bulan Juni. Ketika bertelur, burung ini spesialuntuk bertelur sebanyak dua atau tiga butir saja.
Penyebaran
Di Asia Tenggara, burung Cipoh Kacat banyak ditemukan di Indonesia, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar dan beberapa negara lainnya. Khusus di Indonesia, burung ini banyak ditemukan di Pulau Bali, Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Negara lain yang juga termasuk diantaranya yaitu India dan China Barat-daya.
Beberapa gosip menyampaikan bahwa burung ini banyak ditemukan di Kota Semarang, menyerupai di kebun-kebun, tegalan dan hutan sekunder. Selain di Semarang, burung juga sering terlihat di Ungaran, Ambarawa, dan Kendal.
Perawatan
Untuk merawat burung ini, bersama-sama tidak terlalu susah. Seperti halnya burung kicau lainnya, burung ini juga harus dimandikan setiap pagi, diangin-anginkan dan dijemur. Kemudian didiberikan makanan ekstra (EF) berupa jangkrik, kroto maupun ulat hongkong. Bisa didiberikan dalam jumlah kecil setiap harinya.
Burung ini juga harus mendapat perhatian khusus pada ketika berganti bulu (mabung). Biasanya Cipo Kacat berganti bulu setahun sekali sebanyak dua kali.
Sebutan Lain
Diantara beberapa nama yang dekat dengan Burung Cipoh adalah:
1. Cipoh Sirtu
2. Cipeuw
3. Cipo
4. Cito
5. Sirpu
6. Kelichap Kuyet
7. Kunyit Kecil
Perbedaan Cipoh Kacat jantan dan betina
a. Untuk membedakan jenis kelabuin jantan dan betina, bersama-sama tidak terlalu susah. Terutama apabila burung sudah menginjak masa dewasa. Burung jantan mempunyai bulu yang lebih tegas dan lebih anggun dibandingkan dengan bulu burung betina yang terkadang terlihat lebih kusam.
b. Pada ketika berkicau, burung jantan mempunyai variasi bunyi yang lebih baik dibandingkan dengan burung betina. Lengkingan burung jantan terdengar lebih tegas dan lebih keras.
Selain itu, Cipoh Kacat juga mempunyai bulu berwarna hijau kekuningan yang lebih terang. Kedua burung tersebut mempunyai aksara bunyi yang menyerupai dengan siulan panjang yang diakhiri nada tinggi (simak: suara cipoh).
Ciri-ciri Burung Kacat
Ciri-ciri untuk mengenali burung ini diantaranya adalah, mempunyai warna kuning kehijau-hijauan dengan garis putih mencolok pada akup yang dipadu dengan warna hitam. Di bab sisi akup terdapat bulu berwarna putih dan pada lingkar mata terdapat warna kuning baik di atas maupun di bawah mata. Tubuh bab bawah, mulai dari tenggorokan, dada dan perut didominasi warna kuning. Masing-masing pulau menyerupai Bali, Jawa, maupun Sumatera mempunyai variasi warna hijau yang sedikit tidak sama.
Jika kita perhatikan lebih teliti, burung ini mempunyai iris berwarna putih keabu-abuan. Paruhnya berwarna hitam kebiruan dan begitu juga dengan kakinya berwarna hitam biruan.
Habitat dan Makanan
Pada umumnya, burung ini ditemukan di hutan-hutan sekunder atau di tempat-tempat terbuka dan sesekali ditemukan di hutan mangrove dan taman-taman. Biasanya tersebar di perbukitan yang tidak lebih tinggi dari 1000 meter diatas permukaan laut.
Cipoh Kacat sering terlihat berada di cabang-cabang pohon kecil untuk mencari makanan menyerupai laba-laba, telur serangga, biji-bijian, ulat kupu-kupu dan tiruant.
Burung ini sering membuat masukang di pohon yang berdaun lebat dan biasanya tidak terlalu tinggi spesialuntuk beberapa meter dari atas tanah. Bentuk masukangnya menyerupai cawan dan tampak rapi alasannya yaitu memakai bahan-bahan dari flora halus. Telur burung ini juga mempunyai warna yang bervariasi mulai dari putih, merah jambu, mempunyai bercak bercak merah, dan ada juga yang abu-abu, coklat bahkan berwarna nila.
Musim kawin biasanya berlangsung antara bulan Maret sampai bulan Juni. Ketika bertelur, burung ini spesialuntuk bertelur sebanyak dua atau tiga butir saja.
Penyebaran
Di Asia Tenggara, burung Cipoh Kacat banyak ditemukan di Indonesia, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar dan beberapa negara lainnya. Khusus di Indonesia, burung ini banyak ditemukan di Pulau Bali, Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Negara lain yang juga termasuk diantaranya yaitu India dan China Barat-daya.
Beberapa gosip menyampaikan bahwa burung ini banyak ditemukan di Kota Semarang, menyerupai di kebun-kebun, tegalan dan hutan sekunder. Selain di Semarang, burung juga sering terlihat di Ungaran, Ambarawa, dan Kendal.
Perawatan
Untuk merawat burung ini, bersama-sama tidak terlalu susah. Seperti halnya burung kicau lainnya, burung ini juga harus dimandikan setiap pagi, diangin-anginkan dan dijemur. Kemudian didiberikan makanan ekstra (EF) berupa jangkrik, kroto maupun ulat hongkong. Bisa didiberikan dalam jumlah kecil setiap harinya.
Burung ini juga harus mendapat perhatian khusus pada ketika berganti bulu (mabung). Biasanya Cipo Kacat berganti bulu setahun sekali sebanyak dua kali.
Sebutan Lain
Diantara beberapa nama yang dekat dengan Burung Cipoh adalah:
1. Cipoh Sirtu
2. Cipeuw
3. Cipo
4. Cito
5. Sirpu
6. Kelichap Kuyet
7. Kunyit Kecil
Perbedaan Cipoh Kacat jantan dan betina
a. Untuk membedakan jenis kelabuin jantan dan betina, bersama-sama tidak terlalu susah. Terutama apabila burung sudah menginjak masa dewasa. Burung jantan mempunyai bulu yang lebih tegas dan lebih anggun dibandingkan dengan bulu burung betina yang terkadang terlihat lebih kusam.
b. Pada ketika berkicau, burung jantan mempunyai variasi bunyi yang lebih baik dibandingkan dengan burung betina. Lengkingan burung jantan terdengar lebih tegas dan lebih keras.
Post a Comment for "Mengenal Huruf Dan Perawatan Burung Cipoh Kacat"