Tips Mengurangi Resiko Final Hidup Burung Kenari Pada Kurun Perkawinan
Hallo teman erat penggemar burung kenari di Indonesia, tahukah anda bahwa ketika ini sudah sangat banyak sekali penggemar burung kenari. Bahkan bisa dibilang, burung kenari peminatnya terbanyak dan berada di urutan teratas. Karena mengingat kenari yaitu jenis burung yang bisa berkicau dengan bagus, sdan tidak spesialuntuk itu, kenari ada banyak sekali macam variasi atau jenisnya (Baca: macam jenis kenari). Serta kenari mempunyai keindahan pada cuilan fisiknya, baik postur tubuhnya yang unik maupun warnanya yang indah mempesona. Sehingga hal inilah yang menyebabkan burung kenari sebagai burung primadona ketika ini, yang tentunya juga tidak spesialuntuk di Indonesia saja banyak penggemarnya, di luar negeri juga sama.
Dalam memelihara burung kenari tentunya dibutuhkan proses, nah pada proses inilah terdapat banyak duduk kasus yang harus dihadapi oleh para penghobi atau penangkar kenari, diantaranya yaitu kenari sakit, kenari kurus, telur kenari gagal menetas, dan masih banyak yang lainnya, yang mana itu tiruana perlu adanya kesabaran dari kita yang merawat burung kenari tersebut. Nah selain itu juga perlu adanya perawatan khusus untuk kenari ketika masa perkawinan, sebab pada masa tersebut ada banyak resiko yang dihadapi oleh kenari, salah satunya resiko yang terberat yaitu resiko kematian kenari.
Burung kenari termasuk dalam jenis burung yang praktis untuk disilangkan atau dikawinkan, maka dari itu sebagai penangkar kenari tentunya harus bisa menentukan indukan kenari yang anggun biar bisa menghasilkan anakan kenari yang anggun dan berkarakter. Jika mempunyai banyak kenari yang anggun tentu bila dijual, harganya menjadi sangat mahal (Baca: faktor yang mensugesti harga kenari dan harga kenari terbaru).
Apabila sudah mengawinkan burung kenari jantan dan betina hingga sang betina menetaskan telurnya, nah ketika inilah perlu adanya perawatan khusus biar tidak terjadi potensi janjkematian pada kenari, sehingga penetasan tidak sia-sia. Karena tentu sangat menyedihkan bila kita sudah berusaha seterbaik mungkin merawat kenari hingga bisa mengawinkannya, tetapi kesannya nihil. Maka dari itu, dibutuhkan tips mengurangi resiko janjkematian kenari pada masa tersebut. Adapun beberapa tipsnya bisa anda lihat di bawah ini.
Demikianlah ulasan singkat yang meliputi poin-poin penting seputar tips mengurangi resiko janjkematian kenari khususnya di masa perkawinan. Semoga apa yang kami sajikan di atas bisa menjadi sebuah pola dalam memelihara burung kenari pada masa perkawinan. Silahkan baca juga artikel lain, yakni wacana "suara kenari".
Dalam memelihara burung kenari tentunya dibutuhkan proses, nah pada proses inilah terdapat banyak duduk kasus yang harus dihadapi oleh para penghobi atau penangkar kenari, diantaranya yaitu kenari sakit, kenari kurus, telur kenari gagal menetas, dan masih banyak yang lainnya, yang mana itu tiruana perlu adanya kesabaran dari kita yang merawat burung kenari tersebut. Nah selain itu juga perlu adanya perawatan khusus untuk kenari ketika masa perkawinan, sebab pada masa tersebut ada banyak resiko yang dihadapi oleh kenari, salah satunya resiko yang terberat yaitu resiko kematian kenari.
Burung kenari termasuk dalam jenis burung yang praktis untuk disilangkan atau dikawinkan, maka dari itu sebagai penangkar kenari tentunya harus bisa menentukan indukan kenari yang anggun biar bisa menghasilkan anakan kenari yang anggun dan berkarakter. Jika mempunyai banyak kenari yang anggun tentu bila dijual, harganya menjadi sangat mahal (Baca: faktor yang mensugesti harga kenari dan harga kenari terbaru).
Apabila sudah mengawinkan burung kenari jantan dan betina hingga sang betina menetaskan telurnya, nah ketika inilah perlu adanya perawatan khusus biar tidak terjadi potensi janjkematian pada kenari, sehingga penetasan tidak sia-sia. Karena tentu sangat menyedihkan bila kita sudah berusaha seterbaik mungkin merawat kenari hingga bisa mengawinkannya, tetapi kesannya nihil. Maka dari itu, dibutuhkan tips mengurangi resiko janjkematian kenari pada masa tersebut. Adapun beberapa tipsnya bisa anda lihat di bawah ini.
- Beri vitamin (salah satunya yaitu OrBird), dan campurkan pada air minum kenari ketika 3 hari sebelum waktunya menetas.
- Apabila sudah produksi 3 kali, maka sebaiknya istirahatkan dulu sang induk kenari kurang lebih selama 2 mungguan dalam sangkar kenari yang lebih luas.
- Ketika indukan kenari sedang meloloh anaknya, maka sediakan stok pakan yang secukupnya, dan tidakboleh hingga belum sempurnanya (Baca: penyebab kenari tidak mau meloloh anaknya)
- Berikan pakan yang anggun dan berkarakter, serta jaga kemembersihkanan pakannya
- Tambahkan lampu 5 watt untuk kehangatan kenari
- Jaga kemembersihkanan kandangnya
Demikianlah ulasan singkat yang meliputi poin-poin penting seputar tips mengurangi resiko janjkematian kenari khususnya di masa perkawinan. Semoga apa yang kami sajikan di atas bisa menjadi sebuah pola dalam memelihara burung kenari pada masa perkawinan. Silahkan baca juga artikel lain, yakni wacana "suara kenari".
Post a Comment for "Tips Mengurangi Resiko Final Hidup Burung Kenari Pada Kurun Perkawinan"