Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Karakteristik Lobster Air Tawar

Sebelum kita beternak lobster air tawar, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu karakteristik lobster air tawar. Karakteristik lobster air tawar diantaranya mengenai permukaan kulit, kanibalisme, pakan, dan sistem reproduksi.

sumber gambar : www.pixabay.com

1. Pergantian Kulit
Pergantian kulit atau cangkang sering dialami lobster air tawar dalam pertumbuhannya. Pertumbuhan hanya terjadi pada tubuh lobster bukan pada kulit atau cangkangnya. Kulit atau cangkang tidak akan muat ketika tubuh lobster bertambah besar. Oleh alasannya ltu, lobster perlu melepas atau mengganti kulit usang dengan kulit baru. Pergantian kulit Ini dikenal dengan istilah molting. Moltlng dimulai semenjak lobster berumur 1-2 minggu. Pada pertumbuhan selanjutnya, lobster mengalami pergantian Kulit berkali-kall dan akan berkurang fekuensinya sehabis dewasa. Frekuensi molting akan sering terjadi sebelum remaja (ukuran kurang 5 inci). Lobster remaja akan kembali melaksanakan molting sehabis 2-3 kali melaksanakan perkawinan. Dalam siklus hidupnya, lobster air tawar mengalami molting sampai puluhan kali.


Lobster yang mengalami kaki dan capit patah akan tumbuh kembali. Pertumbuhan kaki atau capit akan berukuran normal sehabis mengalami beberapa kali molting. Dua atau tiga jam sebelum molting, lobster terlihat sangal lemas, stres, dan tidak mau makan. Molting diawali dengan mengelupasnya kulit kepala. Dalam beberapa menit, kepala dan kulit abdomen mengelupas diikuti seluruh bab tubuh lain. Ketika kulit terlepas semua, tubuh lobster tidak mempunyai pelindung. Pada ketika menyerupai ini terbuka kemungkinan lobster dlmakan oleh lobster lain. Kulit gres akan tumbuh dan mengeras sehabis 24 jam. Setelah tumbuh kulit gres maka lobster akan hidup menyerupai semula. Adanya proses molting di samping untuk pertumbuhan juga sanggup mengganti bagian-bagian tubuh yang rusak atau patah. Selain itu, molting juga berfungsi untuk merangsang pematangan gonad sehingga merangsang untuk melaksanakan perkawinan.

2. Kanibalisme
Lobster cenderung mempunyai sifat kanibal, yaitu sering memangsa sesama jenis. Sifat .kanibal akan muncul jikalau lobster kekurangan makanan. Sifat ini juga akan terjadi pada lobster sehat kepada lobster yang sedang mengalami proses pergantian kulit (molting), lemah, atau pun sakit. Lobster yang sedang berganti kulit (molting) akan berlindung pada tempal persembunyian buatan untuk perlindungan.
Sifat kanibal juga terjadi pada lobster remaja terhadap lobster kecil yang gres menetas. Pada ketika pembenihan sebaiknya lobster yang sedang bertelur dipisahkan dalam wadah tersendiri sehingga telur atau anak yang gres menetas tidak dimangsa lobster lain.

3. Pakan
Lobster air tawar yakni jenis pemakan binatang dan flora (omnivora). Makanan alami lobster air tawar yakni  biji-bijian, ubi-ubian, cacing, sayuran, lumut, maupun plankton. Lobster juga memakan tumbuhan air menyerupai lumut dan akar selada air. Lobster memanfaatkan antena panjangnya untuk mendeteksi materi makanan. Lobster akan menangkap pakan memakai capit selanjutnya memegangnya dengan kaki jalan pertama sebagai pemegang pakan yang akan dikonsumsinya.


4. Sistem Reproduksi
Lobster air tawar yang telah matang gonad biasanya pada umur 5-6 bulan. Di habitat alaminya, lobster ini kawin sehabis umur 1 tahun. Lobster air tawar akan mencari pasangannya pada malam hari dan melaksanakan perkawinan, induk betina menyiapkan telurnya untuk dibuahi oleh induk jantan. Telur yang telah dibuahi akan muncui dan menempel di bab tubuh induk betina. Telur-telur itu berbentuk oval sampai bulat.

Sejak dibuahj sampai menetas, warna telur berubah-ubah. MuIa-mula berwarna kuning, orange, muncul bintik hitam, dan warna bermetamorfosis abu-abu. Beberapa hari lalu telur mulai menetas. Benih lobster yang telah menetas masih berada pada perut induknya. Setelah 4-5 hari berikutnya, benih lobster itu terlepas satu demi satu lalu hidup terpisah dari induk.

Post a Comment for "Karakteristik Lobster Air Tawar"