Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perkembangbiakan Burung Parkit

Burung parkit termasuk bangsa aves ialah binatang bersayap yang gampang diternakkan, gampang menyesuaikan diri dengan lingkungan dan gampang berkembang biak dengan cara bertelur. Seperti umumnya, binatang yang tidak berdaun indera pendengaran berkembang biak selalu diawali dengan bertelur.

A. Masa Berbiak
Ketika masa berbiak suasana sangkar menjadi riuh rendah, si jantan sangat aktif terbang ke sana ke mari mengejar-kejar betina pasangannya. Masing-masing pasangan asyik berkejar-kejaran, bercumbu dan berdamping-dampingan, seolah-olah dalam satu sangkar tak ada burung parkit sesamanya. Pada masa berbiak biasanya si betina menghabiskan waktu di dalam kotak sarang, si jantan dengan aktif mencari dan mengirim makanan untuk pasangannya dengan mondar-mandir keluar masuk kotak sarang. Pada masa ini, peternak perlu mengenali pasangan-pasangan tersebut, tidak sulit dilakukan, asal telaten dan sabar sering memperhatikan pasangan-pasangan tersebut. Pengetahuan hal ini penting, untuk mengetahui warna bulu dari keturunan pasangan tertentu akan menurunkan warna-warna bulu tertentu.


B. Masa Bertelur
Setelah mendapat pasangan yang cocok dan melaksanakan perkawinan, kedua pasangan burung parkit rajin mencari sarang untuk bertelur. Di alam aslinya burung parkit bertelur di batang kayu yang dilubangi di tempat-tempat yang dirasakan paling aman. Biasanya sarang terlindung dari kemungkinan adanya gangguan dari binatang lain dan suasana sarang berada dalam kawasan gelap untuk menjaga keamanan. Karena burung parkit tergolong burung hias yang gampang menyesuaikan diri terhadap lingkungan di mana beliau hidup, diternakkan dalam satu sangkar pun gampang berkembang biak, sekalipun dalam sangkar terdapat banyak gangguan dari sesamanya.

Dalam satu periode (masa) peneluran, jumlah telurnya mencapai 4 hingga 8 butir. Burung parkit yang gres pertama kali bertelur biasanya hanya menghasilkan 3 hingga 4 butir. Bertelur tidak secara rutin setiap hari, tetapi ada tenggang Waktu beberapa hari. Waktu yang diharapkan untuk memproduksi telur antara 15 hingga 18 hari. Telur burung parkit berwarna putih bersih, berbentukbulat dengan berat antara 1,8 hingga 2,5 gram per butir.

Burung parkit menyukai kawasan lindung dan gelap untuk menaruh telurnya. Oleh alasannya itu, kotak sarang (tempat bertelur) dibentuk sedemikian rupa yang berkesan sesuai habitatnya. Saat proses bertelur, wajib diberikan pakan yang bervariasi terutama taoge dan kangkung. Selain itu, air minum perlu ditambahkan vitamin dan mineral, contohnya growvit atau canary post. Pada masa burung parkit betina bertelur, upayakan suasana sangkar dan lingkungan sekitarnya dibentuk setenang mungkin, baik kemudian lalang orang, binatang maupun suara-suara mesin. Suasana yang menjadikan gangguan pada burung parkit betina yang sedang bertelur, sanggup mengakibatkan proses bertelur tidak hingga tuntas, dan sebagian telur tersebut tidak sanggup menetas.

C.Masa Pengeraman
Telur-telur burung parkit dierami biasanya tidak menetas secara bersamaan. Telur lebih awal akan menetas lebih dulu. Kalau ingin telur-telur itu menetas bersamaan, setiap bertelur telurnya diambil dan disimpan. Demikian seterusnya hingga telur terakhir, kemudian semua telur diletakkan kembali ke kotak sarang. Dengan cara demikian telur akan menetas secara bersamaan, intervalnya tidak terlalu lama. Keuntungan cara ini, besarnya anak burung merata.


D. Dari Anakan Hingga Dewasa.
Dari semenjak menetas hingga berumur 40 hari, anakan atau piyik burung parkit disuapi (diloloh) oleh induknya, alasannya pada masa tersebut anakan belum bisa untuk mencari makanan sendiri. Yang perlu dilakukan peternak tentu saja kualitas dan kuantitas pakan ditingkatkan, di samping tunjangan air minum perlu ditambah vitamin dan mineral.


Umur 15 hari pertumbuhan bulu anakan pada tubuh, kepala, sayap, dan ekornya mulai tampak. Pada umur 40 hari satu persatu sudah mulai sanggup terbang dan mencari makanan sendiri. Setelah itu, induk betina maupun jantan aktif kembali dalam proses perkawinan dan mulai bertelur lagi. Demikian juga seterusnya setiap 3 bulan akan berkembang biak.

Dari beberapa tumpuan menyebutkan, sepasang burung parkit selama satu tahun bisa berbiak enam kali periode, atau dengan kata lain setiap dya bulan sekali berkembang biak. Hal ini sama sekali tidak realistis. Seorang praktisi tidak akan menyampaikan hal menyerupai itu. Sesungguhnya selama setahun sepasang burung parkit bisa berbiak maksimal empat kali bahkan hanya tiga kali.

Burung parkit mencapai usia cendekia balig cukup akal antara 3 Sampai 4 bulan. Apabila pertumbuhan normal dan kesehatan baik, umur lima bulan sudah mulai aktif mencari pasangan yang cocok dan kemudian mulai bertelur. Burung parkit mencapai usia produktif hingga umur 5 tahun, tetapi dari pengalaman sehabis berumur 2 tahun, kuantitas dan kualitas telurnya sudah semakin menurun. Setiap periode peneluran jumlah telurnya makin sedikit dan fertilitasnya kendor. Sebaiknya sehabis indukan (bibit) berumur  di atas 2 tahun, lebih baik dijual ke pasar dan diganti bibit baru, yang sanggup diperoleh dari keturunannya.


Post a Comment for "Perkembangbiakan Burung Parkit"