Sumber Bibit Dan Pembibitan Burung Parkit
1. Sumber Bibit Parkit
Setelah mengenal banyak sekali hal wacana sosok burung parkit, khususnya untuk peternak pemula perlu mengetahui bagaimana mendapatkan bibit burung parkit, apakah akan membeli dari pasar burung atau membeli ke peternak burung parkit yang sudah berjalan.
- Pasar Burung
Membeli bibit burung parkit ke pasar burung merupakan cara gampang dan praktis, alasannya yaitu burung ada di setiap kota dan daerah, burung parkit niscaya diperjualbelikan di situ. Biasanya, para pedagang burung parkit mendapatkan setoran dari para peternak yang lalu dijual dan melayani untuk para calon peternak maupun penggemar burung parkit. Burung parkit yang ada di pasar datangnya dari peternak banyak sekali penjuru; lalu oleh pedagang dicampur dan disimpan entah sudah berapa usang dalam satu sangkar atau sangkar yang relatif kecil, sehingga berdesak-desakan bahkan tidak jarang tanpa diberi minum atau makan.
Hal ibarat ini menjadi pertimbangan bagi orang yang akan membeli bibit untuk diternakkan, apakah kondisi burung parkit yang berdesak-desakan dalam jangka waktu usang tidak besar lengan berkuasa terhadap kesehatan yang nantinya akan dipakai untuk indukan. Di samping duduk perkara tersebut, kita tidak mengetahui asal-usul keturunan, apakah keturunan dari hibrida atau tidak.
- Peternak Parkit
Membeli bibit burung parkit pada peternak yang sudah berpengalaman, keuntungannya, harga lebih murah, mengetahui dengan niscaya asal-usul keturunannya, sanggup menentukan secara lebih leluasa. Biasanya, peternak ini bersedia memperlihatkan isu atau konsultasi yang diharapkan calon peternak yang membeli kepadanya. Informasi-informasi sekitar peternakan burung parkit akan menambah wawasan yang bermanfaat bagi calon peternak.
2. Cara Memilih Bibit Burung Parkit
Seorang yang belum berpengalaman, untuk menentukan bibit burung parkit bukan pekerjaan yang mudah. Oleh alasannya yaitu itu, calon peternak harus mengetahui kriteria bibit yang baik, supaya nantinya akan memperoleh hasil perkembangbiakan yang jumlahnya banyak dan kualitas turunannya baik.
Kriteria bibit yang baik yaitu ibarat berikut ini:
- Seluruh bab badan tampak harmonis dan bagus
- Kondisi burung tidak terdapat cacat tubuh.
- Bulu seluruh tubuhnya higienis dan halus.
- Mata bening dan bersinar.
- Dubur tidak basah.
- Umur antara 3 hingga 4 bulan (dewasa siap kawin).
- Gerakannya lincah atau gesit;
- Nafsu makannya tinggi.
- Berasal dari induk yang baik atau unggul.
3. Kawin Silang
Kawin silang diartikan perkawinan dari dua pasang yang satu sama lain tidak mempunyai hubungan darah. Bagi para penangkar burung (secara umum) mempercayai bahwa perkawinan yang masih terkait hubungan darah akan menghasilkan keturunan yang kurang baik, contohnya jumlah keturunannya sedikit, cacat pada bab tubuh, dan lain-lain. Demikian pula berlaku bagi kehidupan burung parkit. Untuk mendapatkan turunan atau generasi yang produktif dan unggul, sebaiknya melaksanakan sistem kawin silang, artinya baik pejantan atau betina berasal dari turunan yang sama sekali tidak ada hubungan keluarga.
Untuk memperlihatkan citra lebih terang kaitannya antara kawin silang dengan duduk perkara bibit ini sanggup diilustrasikan ibarat berikut ini. Burung parkit yang sudah berkembang biak dalam jumlah banyak dalam satu sangkar besar sudah sanggup dipastikan parkjt. parkit yang masih muda bab dari hasil turunan perkawinan dalam keluarga. Hal ini dibiarkan terjadi oleh peternak, alasannya yaitu peternak tidak mau atau enggan memisahkan anakan parkitnya semenjak awal, sehingga terus berkembang sama-sama menjadi dewasa, bahkan tidak jarang sulit dibedakan mana yang masih muda dan mana yang sudah dewasa. Sebaiknya dalam membeli bibit untuk dipakai sebagai induk dicari dari beberapa peternak. Artinya, sebagian bibit diperoleh dari peternak A dan sebagian dari peternak B, sehingga akan didapatkan indukan dari keturunan yang berbeda.
4. Warna Bulu
Burung parkit mempunyai banyak sekali macam warna bulu di seputar tubuhnya, ada warna polos (putih atau kuning), ada warna hijau secara umum dikuasai dan sisik hitam, ada warna biru secara umum dikuasai sisik hitam, putih, ada Warna kuning secara umum dikuasai sisik hitam, dan ada pula wama abu-abu secara umum dikuasai sisik hitam.
Demikian pula terhadap warna matanya, ada yang hitam dan merah. Baik warna bulu maupun mata muncul atau terjadi alasannya yaitu dampak dari keturunannya, baik dari betina maupun jantan. Warna bulu tidak sanggup diciptakan dengan rekayasa apapun, yang sebenarnya hasil aneka warna itu dilahirkan gen induknya. Kalau menginginkan warna bulu tertentu pada keturunannya, harus menempatkan bibit dengan warna tertentu pula.
Post a Comment for "Sumber Bibit Dan Pembibitan Burung Parkit"