Tips Sukses Menjodohkan Burung Cucak Hijau Dengan Sistem Tempel Sangkar, Kandang Bersekat, Dan Karamba
Burung cucak hijau ialah burung kicau yang kepopulerannya sangat luas di Indonesia ini. berbagai kicau mania yang menggemari burung hijau satu ini, berkat banyak kelebihan yang dimilikinya, mulai dari keindahan postur, warna, dan bunyi menjadikan daya tarik tersendiri.
Nah, tak jarang pula yang membuatkan cucak hijau biar terus ada dan jadinya benar-benar anggun dan berkarakter, tentunya harus lakukan dengan cara penjodohan yang sempurna pula. Di sini kami akan membagikan warta lengkap terkena tips menjodohkan cucak hijau dengan 3 sistem, diantaranya ialah sistem tempel sangkar, sistem sangkar bersekat, dan sistem karamba.
Berikut ulasan masing-masing sistem yang sanggup anda pelajari untuk mewujudkan hasil cucak hijau yang anggun dan sukses.
A. Sistem Tempel Sangkar
Proses menjodohkan burung cucak hijau sanggup dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan sistem temple sangkar. Temple sangkar ialah system penjodohan cucak hijau yang paling mudah dilakukan. Tekniknya cukup sederhana, yakni dengan menempelkan sangkar cucak hijau jantan dengan betina dalam waktu 4-7 hari ke depan (tergantung dari tingkat birahi pasangan cucak hijau yang dijodohkan). Namun, meskipun system penjodohan ini tergolong paling gampang, tetapi dalam prktiknya, banyak di antara pembudidaya yang gagal menjodohkan cucak hijaunya.
Alasan kegagalan tersebut kebanyakan disebabkan rasa tidak sabra para pembudidaya dalam menjodohkan cucak hijau. Mereka menginginkan supaya cucak hijau cepat bereproduksi tanpa memperhatikan tingkat birahi pasangan yang mereka jodohkan. Tanpa menunggu waktu yang cukup, mereka segera memasukkan cucak hijau jantan ke dalam sangkar cucak hijau betina. Akibatnya, dua cucak hijau yang tidak sama jenis kelabuin itu saling berkejaran dan bertengkar. Pertengkaran ini tentu sangat membahayakan bagi keduanya, lantaran tak jarang menimbulkan luka cukup fokus di badan keduanya.
Untuk itu, anda perlu berhati-hati dalam proses menjodohkan cucak hijau dengan system temple sangkar. Jangan terlalu berhasrat untuk membuat cucak hijau cepat-cepat bereproduksi tanpa menunggu waktu yang tepat. Ketahuilah bahwa kunci sukses menjodohkan cucak hijau terletak pada keseimbangan tingkat birahi pasangan cucak hijau yang dijodohkan. Jika tingkat birahi sudah sama-sama seimbang maka proses menjodohkan cucak hijau niscaya akan berjalan mulus.
Berdasarkan pengamatan selama ini, system temple sangkar ialah system penjodohan cucak hijau yang paling banyak dipakai oleh pembudidaya di beberapa daerah. System penjodohan cucak hijau ini selain dikenal praktis, juga relative kondusif dari resiko terjadinya luka-luka pada salah satu atau kedua pasangan yang sedang dijodohkan. Tentu saja, untuk menghindari terjadinya luka-luka menyerupai itu, pembudidaya harus menyetel birahi pasangan cucak hijau yang sedang dijodohkan, hingga keduanya berada pada tingkat birahi yang sama sebelum nantinya disatukan di dalam sangkar khusus akal daya.
Berikut ini beberapa tips sukses menjodohkan cucak hijau dengan system temple sangkar.
1. Pisahkan antara cucak hijau jantan dan betina yang akan dijodohkan di dalam ruangan tersendiri yang sekiranya berjauhan dan tidak sanggup mendengar suara-suara kicauan atau panggilan dari kedua cucak hijau tersebut.
2. Kenali gejala siap kawin dari kedua cucak hijau beda jenis kelabuin tersebut. Tanda-tanda siap kawin untuk cucak hijau jantan yaitu akupnya lebih menurun dan sering berkicau dengan bunyi keras. Sementara, gejala siap kawin untuk cucak hijau betina yaitu sering mengumpulkan serabut-serabut halus untuk dibawa ke dalam box masukang dan membuat masukang. kalau kedua cucak hijau sudah menawarkan gejala menyerupai ini, berarti keduanya sudah siap untuk dijodohkan dan dikawinkan.
3. Dekatkan (dalam jarak 1/½eter) sangkar cucak hijau jantan dengan betina mulai dari pagi hingga sore hari, kemudian pada malam harinya dipisah dalam ruangan sendiri-sendiri. Lakukan hari ini 2-3 hari dengan mengamati tingkah laris kedua cucak hijau tersebut.
4. Dekatkan (dalam jarak ¼ meteratau kurang) sangkar cucak hijau jantan dengan betina mulai dari pagi hingga malam hari. Lakukan hal ini 2-3 hari dengan tetap mengamati tingkah laris kedua cucak hijau tersebut.
5. Keesokan harinya, sehabis didiberikan jangkrik sesuai setelannya, masukkan cucak hijau jantan ke dalam sangkar cucak hijau betina, kemudian amati tingkah laris keduanya. Biasanya, akan terjadi percekcokan-percekcokan kecil antara kedua cucak hijau tersebut. Biarkan saja hal ini terjadi sambal anda harus mengamati tingkah laris keduanya. Tak berapa lama, biasanya cucak hijau jantan akan segera naik mengawini cucak hijau betina.
B. Sistem Sangkar Bersekat
Proses menjodohkan cucak hijau juga sanggup dilakukan dengan system sangkar bersekat. Sangkar bersekat yaitu sangkar yang dirancang khusus untuk menjodohkan burung, di mana di tengah-tengah sangkar dibentuk sekat yang sanggup dipasang dan dilepas dengan gampang. Menjodohkan cucak hijau dengan cara ini tergolong sangat sederhana dan praktis. Pasalnya, para pembudidaya lebih mudah melaksanakan penjodohan. Para pembudidaya tidak perlu memasukkan cucak hijau jantan ke dalam sangkar cucak hijau betina atau sebaliknya, tetapi spesialuntuk tinggal mengambil sekat yang berada di tengah-tengah sangkar hingga kedua cucak hijau sudah sanggup bercampur di dalam satu sangkar.
Kebanyakan pembudidaya meyakini bahwa menjodohkan cucak hijau dengan sitem sangkar bersekat sanggup membuahkan hasil yang memuaskan. Akan tetapi, dalam menerapkan system penjodohan ini, anda tetap harus memastikan keseimbangan tingkat birahi antara pasangan cucak hijau yang dijodohkan. Jangan sekali-kali anda menjodohkan cucak hijau jantan yang dalam kondisi over birahi, lantaran akan menabrak-nabrak sekat pembatas yang berada di tengah sangkar untuk sanggup mengawini cucak hijau betina. Akibatnya, cucak hijau jantan akan terluka pada penggalan paruhnya lantaran terkena sekat pembatas. Sementara itu, cucak hijau betina juga merasa terancam menyerupai akan dilukai oleh cucak hijau jantan.
Berikut ini tips-tips sukses menjodohkan cucak hijau dengan system sangkar diberikut.
1. Pastikan bahwa cucak hijau jantan dan betina berada pada tingkat birahi yang seimbang. Apabila keduanya masih berada pada tingkat birahi rendah, segera tingkatkan birahi mereka dengan banyak mempersembahkan pakan suplemen berupa jangkrik. Sebaliknya, apabila keduanya berada pada tingkat birahi hiperbola (over birahi), segera turunkan birahi mereka dengan mengurangi pemdiberian pakan jangkrik dan memandikan dua kali sehari, yakni pada pagi dan malam hari.
2. Jika cucak jijau jantan dan betina dirasa sudah berada pada tingkat birahi seimbang, masukkan keduanya di dalam sangkar bersekat secara bersamaan. Namun, sebelumnya, pastikan terlebih lampau bahwa penyekat sudah terpasang dengan benar di tengah-tengah sangkar. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pertengkaran di antara keduanya akhir belum terpasangnya penyekat di tengah sangkar.
3. Amati reaksi kedua cucak hijau yang sudah berada di dalam sangkar bersekat itu; apakah menawarkan perilaku damai dan saling berpandangan atau sebaliknya saling menabrak penyekat. Jika menawarkan perilaku damai dan saling berpandangan, biarkan saja kedua cucak hijau itu. Tetapi, kalau mereka saling menabrak penyekat, segera ambil kedua cucak hijau itu dan masukkan kembali ke dalam sangkar masing-masing. Sikap saling menabrak penyekat menunjukan bahwa keduanya masih berada pada tingkat birahi yang belum seimbang.
4. Jika kedua cucak hijau terlihat akur dan tenang, biarkan beberapa hari sebelum anda mengambil penyekat yang berada di tengah-tengah sangkar. Amati terus tingkah laris keduanya setiap hari. Apabila kedua cucak hijau itu sudah sering pulas berdekatan dan cucak hijau jantan sering berkicau pelan sambal menunduk-nunduk dibarengi cucak hijau betina yang sering jongkok dan menggeleparkan akupnya, ini artinya penyekat yang berada di tengah-tengah sangkar sudah boleh diambil.
5. Ambil penyekat dengan sangat berhati-hati sambal anda terus mengamati tingkah kedua cucak hijau. Hati-hati, momen ini yaitu momen paling krusial. Meskipun kedua cucak hijau sudah terlihat akur dan tenang, ada kalanya salah satu cucak hijau baik jantan maupun betina masih bergairah untuk menyerang cucak hijau yang berada di dekatnya.
6. Mengantisipasi hal itu, selalu siapkan penyekat di erat sangkar bersekat. Begitu salah satu cucak hijau menyerang yang lain, segera pasang kembali penyekat di tengah-tengah sangkar. Dan, apabila penyerangan itu berada di salah satu penggalan dari sangkar bersekat, sebaiknya ambil salah satu cucak hijau dengan tangan dan tempatkan di dalam penggalan sangkar bersekat yang masih kosong.
7. Jika kedua cucak hijau masih terlihat akur dan damai di dalam satu sangkar bersekat, maka dalam beberapa jam sehabis keduanya saling menarikdanunik perhatian, biasanya akan terjadi perkawinan.
C. Sistem Karamba
Proses menjodohkan cucak hijau selanjutnya juga sanggup dilakukan dengan system karamba. Sudarmanto Pembudidaya cucak hijau asal banyuwangi menyampaikan bahwa sejauh ini proses menjodohkan cucak hijau dengan system karamba belum banyak diterapkan oleh para pembudidaya. Hal tersebut disebabkan minimnya warta di kalangan pembudidaya terkait system penjodohan cucak hijau yang satu ini.
Sudarmanto juga mengaku bahwa penjodohan cucak hijau dengan sitem karamba yang dilakukannya berawal dari sekedar iseng-iseng dan coba-coba. Tetapi, sehabis benar-benar dicoba, jadinya ternyata cukup memuaskan. melaluiataubersamaini system penjodohan ini, cucak hijau lebih muda diredam emosinya, lantaran diajak mandi bersama dengan cucak hijau lain yang tidak sama jenis kelabuin.
Dalam menerapkan penjodohan sistem karamba, antara cucak hijau jantan dengan betina perlu diperkenalkan terlebih lampau dengan cara menggantungkan sangkar keduanya dalam jarak berdekatan. Barulah sehabis dirasa cukup mengenal, keduanya mandikan secara gotong royong dalam karamba pada keesokan harinya sekitar pukul 07.30. tidakboleh sekali-kali anda mencampurkan cucak hijau jantan dengan betina dalam sangkar karamba tanpa memperkenalkannya terlebih lampau. Sebab, hal tersebut akan membuat keduanya berkejar-kejaran dan bertengkar hebat.
Dalam kaitannya dengan sangkar karamba, sangkar karamba yang dipakai sanggup berbahan dasar kayu atau full galvanis. Pada dasarnya, tidak ada perbedaan antara dua sangkar karamba dengan materi dasar tidak sama. Sebab, yang terpenting yaitu sangkar karamba sanggup diisi air yang cukup, sehingga membuat bahagia cucak hijau jantan dan betina yang dijodohkan.
Proses penjodohan cucak hijau dengan sangkar karamba biasanya berlangsung cukup singkat, yakni sehabis cucak hijau jantan dan mandi bareng dan keduanya saling menarikdanunik perhatian. Cucak hijau jantan akan berkicau merdu, sementara cucak hijau betina membisu sambal mengepak-ngepakkan akupnya. Dari sini sudah sanggup diketahui bahwa proses penjodohan cucak hijau dengan sistem karamba sukses dilakukan.
Berikut ini tips-tips sukses menjodohkan cucak hijau dengan sistem karamba:
1. Siapkan karamba yang sudah diisi air secukupnya biar sanggup dibentuk mandi cucak hijau jantan dan betina. Kemudian, masukkan cucak hijau jantan terlebih lampau ke dalam karamba, tunggu beberapa ketika hingga cucak hijau jantan tamat mandi.
2. Sesudah cucak hijau jantan tamat mandi, masukkan cucak hijau betina ke dalam karamba dengan pelan supaya cucak hijau jantan tidak terlalu kaget dengan kehadiran cucak hijau betina tersebut.
3. Pada ketika cucak hijau betina dimasukkan ke dalam karamba, ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, cucak hijau jantan akan membiarkan saja kehadiran cucak hijau betina dan mempersilahkan mandi di sampingnya. Kedua, cucak hijau jantan eksklusif menyerang cucak hijau betina hingga terluka. Apabila yang terjadi yaitu yang pertama, maka anda beruntung. Sebab, hal itu sebagai tanda bahwa kedua cucak hijau berjodoh. Namun, apabila yang terjadi yaitu yang kedua maka sanggup membahayakan cucak hijau betina. Oleh lantaran itu, apabila yang terjadi yaitu kemungkinan kedua, segera semprot badan cucak hijau jantan memakai semprotan air supaya emosinya menurun.
4. Amati tingkah laris kedua cucak hijau itu, apakah saling cekcok dan menyerang atau tidak. Apabila saling cekcok dan menyerang, hal itu menawarkan bahwa kedua cucak hijau belum mau dijodohkan. Oleh lantaran itu, proses menjodohkan cucak hijau dengan sistem karamba harus ditunda di lain waktu. Demikian juga sebaliknya. (By: Om Shodiq Gacor)
Nah, tak jarang pula yang membuatkan cucak hijau biar terus ada dan jadinya benar-benar anggun dan berkarakter, tentunya harus lakukan dengan cara penjodohan yang sempurna pula. Di sini kami akan membagikan warta lengkap terkena tips menjodohkan cucak hijau dengan 3 sistem, diantaranya ialah sistem tempel sangkar, sistem sangkar bersekat, dan sistem karamba.
Berikut ulasan masing-masing sistem yang sanggup anda pelajari untuk mewujudkan hasil cucak hijau yang anggun dan sukses.
A. Sistem Tempel Sangkar
Proses menjodohkan burung cucak hijau sanggup dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan sistem temple sangkar. Temple sangkar ialah system penjodohan cucak hijau yang paling mudah dilakukan. Tekniknya cukup sederhana, yakni dengan menempelkan sangkar cucak hijau jantan dengan betina dalam waktu 4-7 hari ke depan (tergantung dari tingkat birahi pasangan cucak hijau yang dijodohkan). Namun, meskipun system penjodohan ini tergolong paling gampang, tetapi dalam prktiknya, banyak di antara pembudidaya yang gagal menjodohkan cucak hijaunya.
Alasan kegagalan tersebut kebanyakan disebabkan rasa tidak sabra para pembudidaya dalam menjodohkan cucak hijau. Mereka menginginkan supaya cucak hijau cepat bereproduksi tanpa memperhatikan tingkat birahi pasangan yang mereka jodohkan. Tanpa menunggu waktu yang cukup, mereka segera memasukkan cucak hijau jantan ke dalam sangkar cucak hijau betina. Akibatnya, dua cucak hijau yang tidak sama jenis kelabuin itu saling berkejaran dan bertengkar. Pertengkaran ini tentu sangat membahayakan bagi keduanya, lantaran tak jarang menimbulkan luka cukup fokus di badan keduanya.
Untuk itu, anda perlu berhati-hati dalam proses menjodohkan cucak hijau dengan system temple sangkar. Jangan terlalu berhasrat untuk membuat cucak hijau cepat-cepat bereproduksi tanpa menunggu waktu yang tepat. Ketahuilah bahwa kunci sukses menjodohkan cucak hijau terletak pada keseimbangan tingkat birahi pasangan cucak hijau yang dijodohkan. Jika tingkat birahi sudah sama-sama seimbang maka proses menjodohkan cucak hijau niscaya akan berjalan mulus.
Berdasarkan pengamatan selama ini, system temple sangkar ialah system penjodohan cucak hijau yang paling banyak dipakai oleh pembudidaya di beberapa daerah. System penjodohan cucak hijau ini selain dikenal praktis, juga relative kondusif dari resiko terjadinya luka-luka pada salah satu atau kedua pasangan yang sedang dijodohkan. Tentu saja, untuk menghindari terjadinya luka-luka menyerupai itu, pembudidaya harus menyetel birahi pasangan cucak hijau yang sedang dijodohkan, hingga keduanya berada pada tingkat birahi yang sama sebelum nantinya disatukan di dalam sangkar khusus akal daya.
Berikut ini beberapa tips sukses menjodohkan cucak hijau dengan system temple sangkar.
1. Pisahkan antara cucak hijau jantan dan betina yang akan dijodohkan di dalam ruangan tersendiri yang sekiranya berjauhan dan tidak sanggup mendengar suara-suara kicauan atau panggilan dari kedua cucak hijau tersebut.
2. Kenali gejala siap kawin dari kedua cucak hijau beda jenis kelabuin tersebut. Tanda-tanda siap kawin untuk cucak hijau jantan yaitu akupnya lebih menurun dan sering berkicau dengan bunyi keras. Sementara, gejala siap kawin untuk cucak hijau betina yaitu sering mengumpulkan serabut-serabut halus untuk dibawa ke dalam box masukang dan membuat masukang. kalau kedua cucak hijau sudah menawarkan gejala menyerupai ini, berarti keduanya sudah siap untuk dijodohkan dan dikawinkan.
3. Dekatkan (dalam jarak 1/½eter) sangkar cucak hijau jantan dengan betina mulai dari pagi hingga sore hari, kemudian pada malam harinya dipisah dalam ruangan sendiri-sendiri. Lakukan hari ini 2-3 hari dengan mengamati tingkah laris kedua cucak hijau tersebut.
4. Dekatkan (dalam jarak ¼ meteratau kurang) sangkar cucak hijau jantan dengan betina mulai dari pagi hingga malam hari. Lakukan hal ini 2-3 hari dengan tetap mengamati tingkah laris kedua cucak hijau tersebut.
5. Keesokan harinya, sehabis didiberikan jangkrik sesuai setelannya, masukkan cucak hijau jantan ke dalam sangkar cucak hijau betina, kemudian amati tingkah laris keduanya. Biasanya, akan terjadi percekcokan-percekcokan kecil antara kedua cucak hijau tersebut. Biarkan saja hal ini terjadi sambal anda harus mengamati tingkah laris keduanya. Tak berapa lama, biasanya cucak hijau jantan akan segera naik mengawini cucak hijau betina.
B. Sistem Sangkar Bersekat
Proses menjodohkan cucak hijau juga sanggup dilakukan dengan system sangkar bersekat. Sangkar bersekat yaitu sangkar yang dirancang khusus untuk menjodohkan burung, di mana di tengah-tengah sangkar dibentuk sekat yang sanggup dipasang dan dilepas dengan gampang. Menjodohkan cucak hijau dengan cara ini tergolong sangat sederhana dan praktis. Pasalnya, para pembudidaya lebih mudah melaksanakan penjodohan. Para pembudidaya tidak perlu memasukkan cucak hijau jantan ke dalam sangkar cucak hijau betina atau sebaliknya, tetapi spesialuntuk tinggal mengambil sekat yang berada di tengah-tengah sangkar hingga kedua cucak hijau sudah sanggup bercampur di dalam satu sangkar.
Kebanyakan pembudidaya meyakini bahwa menjodohkan cucak hijau dengan sitem sangkar bersekat sanggup membuahkan hasil yang memuaskan. Akan tetapi, dalam menerapkan system penjodohan ini, anda tetap harus memastikan keseimbangan tingkat birahi antara pasangan cucak hijau yang dijodohkan. Jangan sekali-kali anda menjodohkan cucak hijau jantan yang dalam kondisi over birahi, lantaran akan menabrak-nabrak sekat pembatas yang berada di tengah sangkar untuk sanggup mengawini cucak hijau betina. Akibatnya, cucak hijau jantan akan terluka pada penggalan paruhnya lantaran terkena sekat pembatas. Sementara itu, cucak hijau betina juga merasa terancam menyerupai akan dilukai oleh cucak hijau jantan.
Berikut ini tips-tips sukses menjodohkan cucak hijau dengan system sangkar diberikut.
1. Pastikan bahwa cucak hijau jantan dan betina berada pada tingkat birahi yang seimbang. Apabila keduanya masih berada pada tingkat birahi rendah, segera tingkatkan birahi mereka dengan banyak mempersembahkan pakan suplemen berupa jangkrik. Sebaliknya, apabila keduanya berada pada tingkat birahi hiperbola (over birahi), segera turunkan birahi mereka dengan mengurangi pemdiberian pakan jangkrik dan memandikan dua kali sehari, yakni pada pagi dan malam hari.
2. Jika cucak jijau jantan dan betina dirasa sudah berada pada tingkat birahi seimbang, masukkan keduanya di dalam sangkar bersekat secara bersamaan. Namun, sebelumnya, pastikan terlebih lampau bahwa penyekat sudah terpasang dengan benar di tengah-tengah sangkar. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pertengkaran di antara keduanya akhir belum terpasangnya penyekat di tengah sangkar.
3. Amati reaksi kedua cucak hijau yang sudah berada di dalam sangkar bersekat itu; apakah menawarkan perilaku damai dan saling berpandangan atau sebaliknya saling menabrak penyekat. Jika menawarkan perilaku damai dan saling berpandangan, biarkan saja kedua cucak hijau itu. Tetapi, kalau mereka saling menabrak penyekat, segera ambil kedua cucak hijau itu dan masukkan kembali ke dalam sangkar masing-masing. Sikap saling menabrak penyekat menunjukan bahwa keduanya masih berada pada tingkat birahi yang belum seimbang.
4. Jika kedua cucak hijau terlihat akur dan tenang, biarkan beberapa hari sebelum anda mengambil penyekat yang berada di tengah-tengah sangkar. Amati terus tingkah laris keduanya setiap hari. Apabila kedua cucak hijau itu sudah sering pulas berdekatan dan cucak hijau jantan sering berkicau pelan sambal menunduk-nunduk dibarengi cucak hijau betina yang sering jongkok dan menggeleparkan akupnya, ini artinya penyekat yang berada di tengah-tengah sangkar sudah boleh diambil.
5. Ambil penyekat dengan sangat berhati-hati sambal anda terus mengamati tingkah kedua cucak hijau. Hati-hati, momen ini yaitu momen paling krusial. Meskipun kedua cucak hijau sudah terlihat akur dan tenang, ada kalanya salah satu cucak hijau baik jantan maupun betina masih bergairah untuk menyerang cucak hijau yang berada di dekatnya.
6. Mengantisipasi hal itu, selalu siapkan penyekat di erat sangkar bersekat. Begitu salah satu cucak hijau menyerang yang lain, segera pasang kembali penyekat di tengah-tengah sangkar. Dan, apabila penyerangan itu berada di salah satu penggalan dari sangkar bersekat, sebaiknya ambil salah satu cucak hijau dengan tangan dan tempatkan di dalam penggalan sangkar bersekat yang masih kosong.
7. Jika kedua cucak hijau masih terlihat akur dan damai di dalam satu sangkar bersekat, maka dalam beberapa jam sehabis keduanya saling menarikdanunik perhatian, biasanya akan terjadi perkawinan.
C. Sistem Karamba
Proses menjodohkan cucak hijau selanjutnya juga sanggup dilakukan dengan system karamba. Sudarmanto Pembudidaya cucak hijau asal banyuwangi menyampaikan bahwa sejauh ini proses menjodohkan cucak hijau dengan system karamba belum banyak diterapkan oleh para pembudidaya. Hal tersebut disebabkan minimnya warta di kalangan pembudidaya terkait system penjodohan cucak hijau yang satu ini.
Sudarmanto juga mengaku bahwa penjodohan cucak hijau dengan sitem karamba yang dilakukannya berawal dari sekedar iseng-iseng dan coba-coba. Tetapi, sehabis benar-benar dicoba, jadinya ternyata cukup memuaskan. melaluiataubersamaini system penjodohan ini, cucak hijau lebih muda diredam emosinya, lantaran diajak mandi bersama dengan cucak hijau lain yang tidak sama jenis kelabuin.
Dalam menerapkan penjodohan sistem karamba, antara cucak hijau jantan dengan betina perlu diperkenalkan terlebih lampau dengan cara menggantungkan sangkar keduanya dalam jarak berdekatan. Barulah sehabis dirasa cukup mengenal, keduanya mandikan secara gotong royong dalam karamba pada keesokan harinya sekitar pukul 07.30. tidakboleh sekali-kali anda mencampurkan cucak hijau jantan dengan betina dalam sangkar karamba tanpa memperkenalkannya terlebih lampau. Sebab, hal tersebut akan membuat keduanya berkejar-kejaran dan bertengkar hebat.
Dalam kaitannya dengan sangkar karamba, sangkar karamba yang dipakai sanggup berbahan dasar kayu atau full galvanis. Pada dasarnya, tidak ada perbedaan antara dua sangkar karamba dengan materi dasar tidak sama. Sebab, yang terpenting yaitu sangkar karamba sanggup diisi air yang cukup, sehingga membuat bahagia cucak hijau jantan dan betina yang dijodohkan.
Proses penjodohan cucak hijau dengan sangkar karamba biasanya berlangsung cukup singkat, yakni sehabis cucak hijau jantan dan mandi bareng dan keduanya saling menarikdanunik perhatian. Cucak hijau jantan akan berkicau merdu, sementara cucak hijau betina membisu sambal mengepak-ngepakkan akupnya. Dari sini sudah sanggup diketahui bahwa proses penjodohan cucak hijau dengan sistem karamba sukses dilakukan.
Berikut ini tips-tips sukses menjodohkan cucak hijau dengan sistem karamba:
1. Siapkan karamba yang sudah diisi air secukupnya biar sanggup dibentuk mandi cucak hijau jantan dan betina. Kemudian, masukkan cucak hijau jantan terlebih lampau ke dalam karamba, tunggu beberapa ketika hingga cucak hijau jantan tamat mandi.
2. Sesudah cucak hijau jantan tamat mandi, masukkan cucak hijau betina ke dalam karamba dengan pelan supaya cucak hijau jantan tidak terlalu kaget dengan kehadiran cucak hijau betina tersebut.
3. Pada ketika cucak hijau betina dimasukkan ke dalam karamba, ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, cucak hijau jantan akan membiarkan saja kehadiran cucak hijau betina dan mempersilahkan mandi di sampingnya. Kedua, cucak hijau jantan eksklusif menyerang cucak hijau betina hingga terluka. Apabila yang terjadi yaitu yang pertama, maka anda beruntung. Sebab, hal itu sebagai tanda bahwa kedua cucak hijau berjodoh. Namun, apabila yang terjadi yaitu yang kedua maka sanggup membahayakan cucak hijau betina. Oleh lantaran itu, apabila yang terjadi yaitu kemungkinan kedua, segera semprot badan cucak hijau jantan memakai semprotan air supaya emosinya menurun.
4. Amati tingkah laris kedua cucak hijau itu, apakah saling cekcok dan menyerang atau tidak. Apabila saling cekcok dan menyerang, hal itu menawarkan bahwa kedua cucak hijau belum mau dijodohkan. Oleh lantaran itu, proses menjodohkan cucak hijau dengan sistem karamba harus ditunda di lain waktu. Demikian juga sebaliknya. (By: Om Shodiq Gacor)
Post a Comment for "Tips Sukses Menjodohkan Burung Cucak Hijau Dengan Sistem Tempel Sangkar, Kandang Bersekat, Dan Karamba"