Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Memilih Sangkar Bebek

Perbedaan yang menyolok antara beternak angsa darat intensif dengan beternak angsa cara tradisional yaitu sanggup dilihat dari perkandangan dan lokasi. Cara tradisional tidak membutuhkan sangkar dan lokasi tetap. Peternak cukup membawa anyaman bambu yang tingginya 1 meter dan sanggup digulung. Ke mana pergi, anyaman itu dibawanya.


Jika petang hari, bebek-bebek yang digembalakan itu dikurung dalam anyaman bambu tersebut. Pagi harinya meneruskan perjalanan ke kawasan lain. Sedangkan cara intensif, sebelum memulai perjuangan beternak angsa darat, baik petelur maupun pedaging, maka yang pertama kali dipikirkan yaitu penyediaan lokasi dan kandang. Lokasi berupa tanah kosong yang datar. Semakin luas semakin baik alasannya yaitu angsa yang kita pelihara akan leluasa bermain di siang hari. Sekeliling pekarangan dipagari rapat sehingga bebek-bebek tersebut bebas tetapi terkurung.

1. Tempat Peternakan yang Memenuhi Syarat
Pilihlah lokasi yang strategis dan tidak menganggu lingkungan. Kita bisa menciptakan lahan di samping rumah selama tetangga tidak keberatan. Sebab kotoran angsa dan sisa masakan dari konsentrat cukup berbau. Oleh alasannya yaitu itu, sebelumnya hendaknya berkonsultasi dahulu kepada tetangga kanan kiri.
Jika memungkinkan, memang sebaiknya lokasi peternakan dipilih jauh dari pemukiman tetapi masih sanggup dijangkau dengan transportasi dan aman. Usahakan lokasi (pelataran) berdampingan dengan sungai kecil (parit) yang airnya terus menerus mengalir. Namun bila tidak dijumpai kawasan ibarat itu, kita harus menciptakan parit sebagai sungai buatan.

Lokasi untuk pelataran angsa itu harus bertanah kering, yaitu tanah yang bisa dengan cepat menyerap air hujan. Jika tanah kurang bisa menyerap air tentu saja tidak cocok untuk pelataran angsa alasannya yaitu dikala hujan kondisinya menjadi becek dan menganggu kesehatan bebek. Tanah yang kering sanggup dengan gampang menyerap ceceran air sehingga permukaan terkesan bersih. Bebek di pelataran tanah kering pun tidak tampak kotor. Berbeda dengan di lingkungan becek, angsa menjadi kotor dan menganggu produktifitas telur. Usahakan semoga pekarangan yang kita jadikan lokasi bertanah pasir. Kita juga bisa mengupayakan sedemikian rupa, yakni menguruknya dengan pasir dan menciptakan agak miring. Tujuannya bila hujan, air segera lenyap.

Pilihlah lokasi yang jauh dari keramaian, contohnya berdampingan dengan pasar, jalan raya, stasiun, terminal dan sebagainya. Bebek yang sedang bertelur gampang stres bila mendengarkan bunyi gaduh. Jika stres akan menurunkan kemampuan produktilitasnya. Faktor kesehatan merupakan pertimbangan pula dalam memilih pemilihan lokasi kandang. Tempat peternakan angsa darat di tengah sawah atau kebun lebih menguntungkan alasannya yaitu mendapat sirkulasi udara yang cukup. Di kawasan ibarat itu angin berhembus tanpa penghalang. Bebek yang dipelihara di pinggir sungai akan sanggup meningkatkan produktifitas telur. Biasanya di siang hari, bebek-bebek mencari masakan embel-embel berupa cacing air dan hewan yang lainnya di sungai. Oleh alasannya yaitu itu, bila mendapat lokasi erat sungai, maka sebaiknya dijadikan sebagai pekarangan atau pelataran.

Beberapa dari laba yang kita peroleh bila pekarangan berdampingan dengan sungai. Pertama, kita tidak perlu menciptakan sumur dan parit buatan. Berbeda bila lokasi jauh dengan sungai maka kita harus menyediakan parit buatan atau bak-bak berisi air untuk mandi bebek-bebek yang dipelihara. 
Jika kita telah mendapat lokasi yang cocok, langkah selanjutnya ialah menciptakan kandang. Fungsi sangkar ialah untuk berlindung di malam hari, berteduh dari panas dan hujan serta untuk kawasan bertelur. Oleh karenanya, sangkar harus dibangun di dalam lokasi (pekarangan).



Post a Comment for "Cara Memilih Sangkar Bebek"