Memilih Sangkar Belibis Darat
Kandang sangat penting bagi kehidupan hewan yang kita pelihara untuk diambil keuntungannya. Oleh alasannya itu, menciptakan sangkar harus memperhatikan beberapa faktor. Makara sangkar untuk angsa darat tidak dibentuk dengan sembarangan. Kita sanggup menciptakan sangkar model litter dan model panggung. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, baik dari segi biaya maupun dari segi perawatan.
a. sangkar Litter
Kandang litter yaitu sangkar yang berlantai. Lantainya dari tanah. Posisinya harus menghadap ke pekarangan. Dinding boleh ditutup seluruhnya dengan kombinasi bab bawah kira-kira setengah meter lebih rapat. sedangkan bab atas berkisi-kisi. Dibuat 1 demikian semoga udara higienis dari luar sangkar masuk menggantikan udara kotor di dalamnya.
Jika sirkulasi udara baik maka angsa akan sehat dan menekan sekecil mungkin anyir amonia (bau tidak sedap). Untuk menekan biaya, kita sanggup memanfaatkan bambu untuk bahan-bahan pembuatan kandang. Kandang tidak perlu bagus, tetapi memenuhi syarat. Artinya. kalau hujan tidak bocor dan terlindung dari gangguan. baik pencuri maupun hewan pemangsa.
Jika sirkulasi udara baik maka angsa akan sehat dan menekan sekecil mungkin anyir amonia (bau tidak sedap). Untuk menekan biaya, kita sanggup memanfaatkan bambu untuk bahan-bahan pembuatan kandang. Kandang tidak perlu bagus, tetapi memenuhi syarat. Artinya. kalau hujan tidak bocor dan terlindung dari gangguan. baik pencuri maupun hewan pemangsa.
Namun apabila perjuangan beternak angsa ini terus dikembangkan ke arah yang lebih baik dan modal mencukupi, kita sanggup membangun sangkar secara permanen, contohnya dengan kerikil bata sehingga tahan lama. Modelnya yaitu dinding samping ditembok sebagian (kira-kira 1 meter dari tanah). Lantai sangkar yang dibentuk miring kearah parit buatan dengan cara dikeraskan (disemen). Hal ini akan memudahkan untuk pekerjaan kita dalam membersihkan kandang.
Jangan menciptakan sangkar terlalu sempit sehingga angsa remaja tidak sanggup berdesak-desakan. Semakin luas lantai sangkar semakin bebas angsa bergerak. Idealnya yaitu untuk 100 ekor angsa membutuhkan sangkar minimal 16 meter persegi. Jika angsa sejumlah dua ratus maka tinggal mengalikan dua saja.
Kandang litter membutuhkan perawatan yang serius. Sebelum angsa dimasukkan ke dalamnya, hendaknya litter (lantai) dilapisi dengan sekam dan tiga hari sekali diganti yang baru. Sekam yang terpakai jangan dibuang, tetapi dijemur di terik matahari untuk digunakan kembali.
Posisi sangkar dengan parit buatan atau sungai diusahakan agak jauh. Artinya pelataran di luar sangkar sebaiknya luas. Siang hari kalau angsa sudah dikeluarkan, maka sangkar ditutup semoga tidak becek. Hal ini untuk menjaga semoga angsa habis mandi atau bermain di sungai/parit tidak menyebabkan lantai sangkar becek (basah). Batasilah angsa bermain di pelataran sepajang hari.
b. Kandang Panggung
Kandang panggung yaitu sangkar angsa yang lantainya terpisah dari tanah kira-kira satu meter lebih. Lantai dibentuk dari bilah-bilah bambu atau kayu kaso. Pemasangannya diberi celah (jarak) sehingga kotoran angsa sanggup jatuh ke bawah. Bagian depan dipasang kaso-kaso atau bilah bambu secara melintang dan miring ke bawah. Bagian inilah yang dilewati angsa keluar masuk sangkar menuju ke lokasi bermain (pelataran), Kandang model ini memang praktis, alasannya kebersihan dan kesehatannya terjamin dengan baik dibandingkan dengan sangkar model litter. Hanya saja biayanya sedikit lebih mahal. Namun laba lain yaitu kalau kita sanggup memanfaatkan kolong kandang, contohnya dibentuk bak untuk memelihara ikan lele. Kotoran angsa yang jatuh ke bawah menjadi konsumsi ikan-ikan tersebut.
Anak angsa (DOD) kurang baik kalau ditempatkan di sangkar panggung. Oleh alasannya itu, sangkar ini cocok untuk angsa yang sudah berbulu lengkap. Atap sangkar sebaiknya dibentuk dari materi yang sanggup menyerap matahari. Tidak perlu dari materi mahal. Dapat juga memanfaatkan daun rumbia, daun alang-alang, daun tebu, atau genting. Justru atap dari bahan-bahan alami tersebut sanggup menekan biaya. Hanya saja diusahakan rapat semoga dikala hujan tidak bocor. Atap dari daun rumbia, alang-alang, maupun daun tebu dianyam sedemikian rupa sehingga menahan terik matahari masuk ke dalam ruangan kandang. Dinding hendaknya dibentuk bercela semoga udara didalam sangkar mendapat sirkulasi yang baik.
Atap sangkar dari seng atau asbes kurang tepat. Di samping biayanya mahal, kalau ekspresi dominan panas, bahan-bahan itu kurang tepat dalam menahan terik matahari. Udara di dalam sangkar yang panas menciptakan angsa gelisah, dan hal itu mensugesti produksi telur.
Post a Comment for "Memilih Sangkar Belibis Darat"