Cara Menciptakan Benih Kopi
Untuk mendapat benih yang baik, maka kita harus mencari biji kopi dari pohon yang baik, biji dipilih yang telah kering serta masak, dan dari klon-klon tertentu yang berkualitas. Kita juga harus menghindarkan biji-biji yang berlubang atau terjangkit bubuk, juga biji yang tidak normal, baik itu terlalu kecil maupun terlalu besar.
Mula-mula, biji yang kita pilih dikupas, mempergunakan tangan atau kaki, boleh juga menggunakan handpulper, asal saja kita sanggup menjaga betul-betul biar kulit tanduk tidak rusak. Makara yang dibuang hanya kulit dan daging buah.
Setelah mendapat biji yang ada kulit tanduknya, maka biji tersebut harus kita hilangkan lendirnya hingga bersih. Cara menghilangkan lendir itu dengan jalan digosok menggunakan debu dapur kemudian dicuci dengan air. Setelah itu biji tersebut kita angin-anginkan, tapi jangan dijemur di bawah sinar matahari.
Lamanya kita mengangin-anginkan biji tersebut kurang lebih tiga hari. Setelah itu kembali kita mengadakan penyortiran lagi. Biji yang pecah ataupun yang kurang baik, contohnya berbubuk ataupun tidak normal, harus kita buang.
Begitu benar-benar mendapat bibit yang baik, barulah biji-biji itu boleh kita semaikan di persemaian. Akan tetapi bila waktu persemaian belum tiba, biji-biji tersebut sanggup kita simpan. Cara penyimpanan biji atau benih tersebut ada caranya tersendiri. Sebab kita harus menjaga dan mempertahankan kadar air biar tidak cepat menurun. Juga benih tersebut jangan hingga terjangkit penyakit bubuk.
Kalau akan disimpan dalam waktu yang cukup lama, maka bibit-bibit tersebut terlebih dahulu harus di desinfeksi. Desinfeksi dilakukan dengan fumigasi, dengan menggunakan minyak terpentin untuk keperluan tersebut maka kita membutuhkan sebuah peti kayu, ukurannya 50 x 50 x 50 cm dan sanggup ditutup rapat.
Benih kopi tersebut ditebarkan berlapis-lapis hingga tebalnya 5 cm, di atas kain lap yang terlebih dahulu telah kita beri terpentin dengan takaran 1 cc per 100 cm2 dari luas kain lap. Makara bila saja luas lap itu 50 x 50 cm2 sama dengan 2.500 cm2. Maka masing-masing lap harus diberi 25 cc minyak terpentin. Setelah itu peti harus ditutup rapat-rapat.
Desinfeksi itu berlangsung selama 3 x 24 jam dan sesudah itu benih-benih tersebut dikeluarkan dari dalam peti serta diangin-anginkan lagi selama 3 jam, hal ini untuk menghilangkan wangi dari minyak terpentin itu sendiri.
Setelah di angin-anginkan maka benih tersebut di campur dengan serbuk arang yang dibasahi air. Adapun perbandingan yang ideal adalah:
1) 3 kg benih kopi.
2) 1 kg serbuk arang.
3) 150 cc air.
1) 3 kg benih kopi.
2) 1 kg serbuk arang.
3) 150 cc air.
Caranya serbuk arang dibasahi dulu dengan air hingga merata, kemudian barulah dicampurkan dengan benih-benih kopi. Setelah itu semuanya maka benih kopi tersebut dimasukkan ke dalam karung goni. Untuk menyimpannya carikanlah kawasan yang gelap dan sejuk. Lebih baik lagi bila karung-karung benih tersebut diletakkan di atas rak yang di bawahnya ada kawasan yang diisi dengan air. Dengan demikian kelembaban udara kurang lebih 90 %, dengan temperatur antara 25 hingga dengan 26°C. Dengan cara ini maka benih-benih kopi tersebut sanggup disimpan selama 6 bulan dengan daya tumbuh sebesar 70 - 80 %.
Post a Comment for "Cara Menciptakan Benih Kopi"