Iklim Yang Cocok Untuk Kopi
Faktor iklim sangat memilih berhasil atau tidaknya jika kita akan bertanam kopi. Maka sebelum kita menanam kopi, terlebih dahulu kita pelajari iklim yang bagaimana yang dikehendaki oleh tumbuhan kopi. Dengan demikian kita sanggup mencari lokasi yang cocok untuk perkebunan kopi.
Tanaman kopi sanggup tumbuh baik pada daerah-daerah yang terletak antara 20 derajat Lintang Utara dan 20 derajat Lintang Selatan. Sedangkan untuk kawasan di Indonesia sendiri, lantaran mengingat letak geografisnya di antara 5 derajat Lintang Utara hingga dengan 10 derajat Lintang Selatan, maka sebetulnya menjadi kawasan yang sangat potensial bila ditanami kopi. Kalau kita lihat sebagian besar pertanaman kopi di Indonesia ini terletak di antara 0 derajat hingga 10 derajat Lintang Selatan, ibarat di Jawa, Bali dan Sulawesi Selatan.
Pengaruh iklim ini sanggup mempengaruhi berhasil atau tidaknya kita dalam berkebun kopi. Dari segi iklim ini ada tiga hal yang kuat penting, yaitu elevasi/tinggi tempat, temperatur, dan curah hujan.
A. Elevasi dan Temperatur
Karena elevasi dan temperatur ini memiliki hubungan yang sangat dekat sekali dan berkaitan satu dengan yang lainnya, maka sebaiknya kita bicarakan saja sekalian. Temperatur rata-rata tahunan di Indonesia ini pada ketinggian permukaan air maritim yaitu kurang lebih 26 derajat celcius. Kemudian akan turun 6 derajat setiap naik 100 m. Untuk jenis kopi Arabika, sanggup ditanam di elevasi 500 hingga 2.000 m, akan tetapi sebetulnya elevasi yang optimal yaitu 800 - 1.500 m, dengan temperatur 17-21° C.
Batas elevasi terendah bagi kopi jenis Arabika ditentukan oleh ketahanannya terhadap penyakit karat daun. Pada dikala ini di Indonesia belum banyak jenis kopi yang resisten, sehingga sebagian besar kopi Arabika ditanam pada elevasi di atas 800 m dan hanya sedikit saja yang ditanam pada elevasi 500 800 m. Elevasi tertinggi bagi jenis kopi Arabika dibatasi oleh embun upas atau frost, yang sering terjadi pada elevasi di atas 1.500 m.
Kemudian untuk kopi jenis Robusta sanggup ditanam pada elevasi 0 hingga 1.000 m. Akan tetapi elevasi optimal yaitu 400 hingga 800 m dengan temperatur rata rata antara 21-24°C. Makin tinggi elevasi makin lambat pertumbuhan kopi dan makin usang pula masa non produktifnya. Di samping itu semua elevasi juga kuat terhadap besarnya biji, yang artinya di tempat-tempat yang lebih tinggi maka bijinyapun akan lebih besar.
B. Curah Hujan
Jumlah dan curah hujan tidaklah begitu penting. Namun distribusi curah hujan inilah yang lebih penting untuk tumbuhan kopi. Hal ini disebabkan lantaran tumbuhan kopi memerlukan masa agak kering selama kurang lebih 3 bulan. Masa kering ini memang sangat penting untuk tumbuhan kopi jenis Robusta. Jenis kopi ini membutuhkan penyerbukan silang. Sedangkan untuk jenis kopi Arabika penyerbukannya dilakukan sendiri. Curah hujan yang paling baik untuk tumbuhan kopi yaitu wilayah yang memiliki curah hujan yang optimal yaitu 2.000-3.000 mm per tahun.
Kemudian dimasa kering yang kurang lebih 3 bulan itu, cukuplah kita usahakan dengan adanya hujan kiriman. Menurut Schmidt Ferguson, di Jawa sebagian besar iklimnya untuk kawasan perkebunan kopi termasuk iklim yang agak kering. Sedangkan untuk kawasan Sumatra digolongkan pada iklim yang agak basah. Makanya di iklim yang agak berair itu panenan kopi relatif lebih merata bila dibandingkan dengan iklim yang agak kering. Perbedaan tipe iklim ini, juga akan kuat terhadap rendemen kopi. Untuk kawasan yang iklimnya lebih kering maka rendemen kopinya akan lebih tinggi.
C. Tanah
Seperti juga tumbuhan lainnya, maka kopi juga memerlukan tanah yang subur. Hal ini sanggup dibuktikan, bahwa kebun kopi yang arealnya itu bekas hutan maka akan menawarkan hasil yang lebih baik.
Oleh lantaran itu yang sangat perlu diperhatikan yaitu unsur unsur zat organik/hara yang tersedia dalam tanah. Sedangkan perjuangan lainnya yaitu menjaga biar susunan dan struktur tanah tetap baik, contohnya dengan pemupukan.
Post a Comment for "Iklim Yang Cocok Untuk Kopi"