Cara Sukses Menjodohkan Burung Cucak Jenggot Dengan Dua Sistem Terbaik
Jika artikel sebelum ini mengulas duduk perkara masukana pendukung kecerdikan daya cucak jenggot yang juga ialah faktor penting dalam kecerdikan daya burung cucak jenggot, kali ini kembali kami share isu terkena cara menjodohkan cucak jenggot. Teknik menjodohkan yang kami publikasikan kali ini yakni memakai 2 sistem terbaik yang mungkin belum banyak yang mengetahuinya.
Adapun dua sistem penjodohan cucak jenggot tersebut yaitu menjodohkan cucak jenggot dengan sistem pejantan di dalam dangkar dan betina di sangkar penangkaran, selanjutnya yaitu menjodohkan cucak jenggot dengan sistem betina di dalam sangkar dan pejantan di sangkar penangkaran.
Buat sobat bersahabat CJ mania yang sudah penamasukan ingin mengetahui sistem tersebut, maka pribadi simak penjelasannya diberikut.
A. Menjodohkan cucak jenggot dengan sistem pejantan di dalam dangkar dan betina di sangkar penangkaran.
Proses menjodohkan cucak jenggot sanggup dilakukan dengan memakai beberapa system. Salah satunya yaitu system pejantan di dalam sangkar dan betina di dalam sangkar penangkaran. Maksud dari system penjodohan ini yaitu menempatkan cucak jenggot jantan di dalam sangkar pemeliharaan, sementara cucak jenggot betina di lepas di dalam sangkar penangkaran atau yang lebih dikenal dengan sangkar kecerdikan daya model terbaikis (baca: kandang kecerdikan daya cucak jenggot model minimalis dan terbaikis).
System penjodohan cucak jenggot yang satu inidipercaya sangat efektif oleh para pembudidaya, alasannya yaitu membiarkan cucak jenggot betina untuk bebas menguasai wilayah yang nantinya dijadikan sebagai daerah reproduksinya. Cucak jenggot betina yang sudah siap untuk bereproduksi akan mengatakan gejala dalam menyambut kicauan cucak jenggot jantan, menyerupai mengepak-ngepakkan akup dan mengumpulkan serabut-serabut halus untuk dibentuk masukang.
System penjodohan cucak jenggot yang satu ini mempunyai kelebihan, yaitu waktu yang diharapkan singkat dengan tingkat keberhasilan cukup tinggi. Cucak jenggot jantan yang mempunyai tingkah laris cucak jenggot betina yang menyambut kicauannya juga akan mempunyai rasa ketertarikan tinggi untuk segera mengawininya. Sehingga, ketika dilepas dari sangkar pemeliharaannya, proses perkawinan antara pasangan cucak jenggot ini akan berlangsung cepat.
Sementara itu, kelemahan dari system penjodohan ini yaitu membutuhkan sangkar penanagkaran yang mempunyai pintu cukup besar semoga sanggup memasukkan dan mengeluarkan sangkar pemeliharaan cucak jenggot jantan. Selain itu, pada dikala memasukkan sangkar pemeliharaan cucak jenggot jantan juga sangat rawan. Sebab, bila tidak berhati-hati, cucak jenggot betina yang tiruanla sudah berada di dalam sangkar penangkaran akan lepas melalui celah pintu yang terbuka.
Berikut ini tips-tips sukses menjodohkan cucak jenggot dengan system pejantan di dalam sangkar dan betina di sangkar penangkaran:
1. Masukkan terlebih lampau cucak jenggot betina ke dalam sangkar penangkaran atau sangkar kecerdikan daya model terbaikis supaya mengenal dan menguasai wilayah yang nantinya dijadikan sebagai daerah reproduksinya.
2. Sesudah beberapa hari, masukkan cucak jenggot jantan yang berada di dalam sangkar pemeliharaan ke dalam sangkar penangkaran.
3. Mengamati tingkah laris pasangan cucak jenggot yang dijodohkan tersebut. Apabila keduanya mengatakan gejala ketertarikan dan saling menyambut baik panggilan atau kicauan-kicauan di antara keduanya maka biarkan hal tersebut terjadi hingga tiga hari kedepan.
4. Apabila pasangan cucak jenggot yang dijodohkan tersebut terlihat sangat bergairah dan saling menyerang, segera semprot badan keduanya memakai sprayer atau semprotan burung hingga emosi keduanya reda dan tidak lagi terlihat bergairah dan saling menyerang. Selain itu, atur pemdiberian pakan pelengkap untuk menurunkan tingkat birahi mereka dengan mengurangi porsi pemdiberian jangkrik pada pagi dan sore hari. Misalnya, bila pasangan cucak jenggot terbiasa didiberikan jangkrik 5 buntut pada pagi hari dan 4 buntut pada sore hari, maka dikurangi menjadi 2 buntut pada pagi hari dan 2 buntut pada sore hari. Lakukan hal ini selama seminggu. Biasanya, dalam waktu seminggu, tingkat birahi pasangan cucak jenggot sudah menurun dan stabil.
5. Jika pasangan cucak jenggot yang dijodohkan tersebut sudah sering terlihat berdekatan, termasuk juga dalam hal pulas, maka segeralah mengambil langkah untuk melepaskan cucak jenggot jantan untuk dijadikan satu bersama cucak jenggot betina di dalam sangkar penangkaran.
6. Mengamati terus tingkah laris pasangan cucak jenggot yang sudah disatukan dalam sangkar penangkaran. Jika pasangan cucak jenggot terlihat akur, biarkan saja hal tersebut terjadi hingga proses perkawinan. Tetapi, bila pasangan cucak jenggot itu saling bekejar-kejaran dan bertengkar, kembali semprotkan air memakai semprotan burung ke badan kedua cucak jenggot itu hingga berair kuyup. Lakukan penyemprotan ini beberapa kali hingga tidak terjadi lagi aksi kejar-kejaran.
B. Menjodohkan cucak jenggot dengan sistem betina di dalam sangkar dan pejantan di sangkar penangkaran.
Proses menjodohkan cucak jenggot selanjutnya juga sanggup dilakukan dengan system betina di dalam sangkar dan pejantan di sangkar penangkaran. Sistem penjodohan ini ialah kebalikan dari system penjodohan sebelumnya. Tujuannya tak lain yaitu untuk mempercepat terjadinya proses perkawinan antara pasangan cucak jenggot yang dijodohkan. Sebab, dalam system penjodohan ini, cucak jenggot jantan dibiarkan untuk menguasai daerahnya dan menjadi penguasa dari cucak jenggot betina yang berada di dalam wilayahnya.
Berdasarkan penuturan para pembudidaya, system penjodohan ini terbilang sangat efektif, alasannya yaitu memaksa cucak jenggot betina untuk mau dijodohkan dan dikawini cucak jenggot jantan. Namun, dalam penjodohan ini, anda harus memastikan bahwa tingkat birahi cucak jenggot jantan stabil supaya spesialuntuk berhasrat untuk kawin dan tidak berhasrat untuk menyerang apalagi melukai cucak jenggot betina.
Berikut ini tips-tips sukses menjodohkan cucak jenggot dengan system betina di dalam sangkar dan pejantan di sangkar penangkaran:
1. Masukkan cucak jenggot jantan ke dalam sangkar penangkaran atau sangkar kecerdikan daya model terbaikis.
2. Sesudah beberapa hari, masukkan cucak jenggot betina yang berada di dalam sangkar ke dalam sangkar penangkaran. Perhatikan cucak jenggot jantan, apakah berhasrat untuk menyerang cucak jenggot betina yang berada di dalam sangkar atau spesialuntuk membisu di atas tangkenteng. Apabila berhasrat untuk menyerang, semprot badan cucak jenggot jantan memakai sprayer hingga berair kuyup. Selain itu, turunkan porsi pemdiberian pakan pelengkap berupa jangkrik pada pagi dan sore hari. Misalnya, bila cucak jenggot jantan terbiasa didiberikan jangkrik 7 buntut pada pagi hari dan 7 buntut jangkrik pada sore hari, maka dikurangi menjadi 3 buntut pada pagi hari dan 3 buntut pada sore hari. lakukan hal ini selama seminggu hingga birahi cucak jenggot jantan stabil.
3. sesudah seminggu, amati perubahan pada pasangan cucak jenggot itu. bila Keduanya sering bersahut-sahutan dan berdekatan, terutama dikala pulas, maka sudah boleh dicoba melepaskan cucak jenggot betina dari sangkarnya untuk menjadi satu bersama cucak jenggot jantan di dalam sangkar penangkaran.
4. Memantau terus tingkah laris pasangan cucak jenggot di dalam sangkar penangkaran. Meskipun kelihatannya sering bersahut-sahutan dan berdekatan, belum tentu keduanya berjodoh. Ada kalanya, cucak jenggot jantan masih berhasrat untuk menyerang cucak jenggot betina hingga terluka, bahkan mati. Mengantisipasi hal itu, siapkan sprayer. Begitu cucak jenggot jantan menyerang cucak jenggot betina, semprot badan cucak jenggot jantan hingga berair kuyup dan tidak lagi menyerang cucak jenggot betina. (Om Shodiq Gacor)
Adapun dua sistem penjodohan cucak jenggot tersebut yaitu menjodohkan cucak jenggot dengan sistem pejantan di dalam dangkar dan betina di sangkar penangkaran, selanjutnya yaitu menjodohkan cucak jenggot dengan sistem betina di dalam sangkar dan pejantan di sangkar penangkaran.
Buat sobat bersahabat CJ mania yang sudah penamasukan ingin mengetahui sistem tersebut, maka pribadi simak penjelasannya diberikut.
A. Menjodohkan cucak jenggot dengan sistem pejantan di dalam dangkar dan betina di sangkar penangkaran.
Proses menjodohkan cucak jenggot sanggup dilakukan dengan memakai beberapa system. Salah satunya yaitu system pejantan di dalam sangkar dan betina di dalam sangkar penangkaran. Maksud dari system penjodohan ini yaitu menempatkan cucak jenggot jantan di dalam sangkar pemeliharaan, sementara cucak jenggot betina di lepas di dalam sangkar penangkaran atau yang lebih dikenal dengan sangkar kecerdikan daya model terbaikis (baca: kandang kecerdikan daya cucak jenggot model minimalis dan terbaikis).
System penjodohan cucak jenggot yang satu inidipercaya sangat efektif oleh para pembudidaya, alasannya yaitu membiarkan cucak jenggot betina untuk bebas menguasai wilayah yang nantinya dijadikan sebagai daerah reproduksinya. Cucak jenggot betina yang sudah siap untuk bereproduksi akan mengatakan gejala dalam menyambut kicauan cucak jenggot jantan, menyerupai mengepak-ngepakkan akup dan mengumpulkan serabut-serabut halus untuk dibentuk masukang.
System penjodohan cucak jenggot yang satu ini mempunyai kelebihan, yaitu waktu yang diharapkan singkat dengan tingkat keberhasilan cukup tinggi. Cucak jenggot jantan yang mempunyai tingkah laris cucak jenggot betina yang menyambut kicauannya juga akan mempunyai rasa ketertarikan tinggi untuk segera mengawininya. Sehingga, ketika dilepas dari sangkar pemeliharaannya, proses perkawinan antara pasangan cucak jenggot ini akan berlangsung cepat.
Sementara itu, kelemahan dari system penjodohan ini yaitu membutuhkan sangkar penanagkaran yang mempunyai pintu cukup besar semoga sanggup memasukkan dan mengeluarkan sangkar pemeliharaan cucak jenggot jantan. Selain itu, pada dikala memasukkan sangkar pemeliharaan cucak jenggot jantan juga sangat rawan. Sebab, bila tidak berhati-hati, cucak jenggot betina yang tiruanla sudah berada di dalam sangkar penangkaran akan lepas melalui celah pintu yang terbuka.
Berikut ini tips-tips sukses menjodohkan cucak jenggot dengan system pejantan di dalam sangkar dan betina di sangkar penangkaran:
1. Masukkan terlebih lampau cucak jenggot betina ke dalam sangkar penangkaran atau sangkar kecerdikan daya model terbaikis supaya mengenal dan menguasai wilayah yang nantinya dijadikan sebagai daerah reproduksinya.
2. Sesudah beberapa hari, masukkan cucak jenggot jantan yang berada di dalam sangkar pemeliharaan ke dalam sangkar penangkaran.
3. Mengamati tingkah laris pasangan cucak jenggot yang dijodohkan tersebut. Apabila keduanya mengatakan gejala ketertarikan dan saling menyambut baik panggilan atau kicauan-kicauan di antara keduanya maka biarkan hal tersebut terjadi hingga tiga hari kedepan.
4. Apabila pasangan cucak jenggot yang dijodohkan tersebut terlihat sangat bergairah dan saling menyerang, segera semprot badan keduanya memakai sprayer atau semprotan burung hingga emosi keduanya reda dan tidak lagi terlihat bergairah dan saling menyerang. Selain itu, atur pemdiberian pakan pelengkap untuk menurunkan tingkat birahi mereka dengan mengurangi porsi pemdiberian jangkrik pada pagi dan sore hari. Misalnya, bila pasangan cucak jenggot terbiasa didiberikan jangkrik 5 buntut pada pagi hari dan 4 buntut pada sore hari, maka dikurangi menjadi 2 buntut pada pagi hari dan 2 buntut pada sore hari. Lakukan hal ini selama seminggu. Biasanya, dalam waktu seminggu, tingkat birahi pasangan cucak jenggot sudah menurun dan stabil.
5. Jika pasangan cucak jenggot yang dijodohkan tersebut sudah sering terlihat berdekatan, termasuk juga dalam hal pulas, maka segeralah mengambil langkah untuk melepaskan cucak jenggot jantan untuk dijadikan satu bersama cucak jenggot betina di dalam sangkar penangkaran.
6. Mengamati terus tingkah laris pasangan cucak jenggot yang sudah disatukan dalam sangkar penangkaran. Jika pasangan cucak jenggot terlihat akur, biarkan saja hal tersebut terjadi hingga proses perkawinan. Tetapi, bila pasangan cucak jenggot itu saling bekejar-kejaran dan bertengkar, kembali semprotkan air memakai semprotan burung ke badan kedua cucak jenggot itu hingga berair kuyup. Lakukan penyemprotan ini beberapa kali hingga tidak terjadi lagi aksi kejar-kejaran.
B. Menjodohkan cucak jenggot dengan sistem betina di dalam sangkar dan pejantan di sangkar penangkaran.
Proses menjodohkan cucak jenggot selanjutnya juga sanggup dilakukan dengan system betina di dalam sangkar dan pejantan di sangkar penangkaran. Sistem penjodohan ini ialah kebalikan dari system penjodohan sebelumnya. Tujuannya tak lain yaitu untuk mempercepat terjadinya proses perkawinan antara pasangan cucak jenggot yang dijodohkan. Sebab, dalam system penjodohan ini, cucak jenggot jantan dibiarkan untuk menguasai daerahnya dan menjadi penguasa dari cucak jenggot betina yang berada di dalam wilayahnya.
Berdasarkan penuturan para pembudidaya, system penjodohan ini terbilang sangat efektif, alasannya yaitu memaksa cucak jenggot betina untuk mau dijodohkan dan dikawini cucak jenggot jantan. Namun, dalam penjodohan ini, anda harus memastikan bahwa tingkat birahi cucak jenggot jantan stabil supaya spesialuntuk berhasrat untuk kawin dan tidak berhasrat untuk menyerang apalagi melukai cucak jenggot betina.
Berikut ini tips-tips sukses menjodohkan cucak jenggot dengan system betina di dalam sangkar dan pejantan di sangkar penangkaran:
1. Masukkan cucak jenggot jantan ke dalam sangkar penangkaran atau sangkar kecerdikan daya model terbaikis.
2. Sesudah beberapa hari, masukkan cucak jenggot betina yang berada di dalam sangkar ke dalam sangkar penangkaran. Perhatikan cucak jenggot jantan, apakah berhasrat untuk menyerang cucak jenggot betina yang berada di dalam sangkar atau spesialuntuk membisu di atas tangkenteng. Apabila berhasrat untuk menyerang, semprot badan cucak jenggot jantan memakai sprayer hingga berair kuyup. Selain itu, turunkan porsi pemdiberian pakan pelengkap berupa jangkrik pada pagi dan sore hari. Misalnya, bila cucak jenggot jantan terbiasa didiberikan jangkrik 7 buntut pada pagi hari dan 7 buntut jangkrik pada sore hari, maka dikurangi menjadi 3 buntut pada pagi hari dan 3 buntut pada sore hari. lakukan hal ini selama seminggu hingga birahi cucak jenggot jantan stabil.
3. sesudah seminggu, amati perubahan pada pasangan cucak jenggot itu. bila Keduanya sering bersahut-sahutan dan berdekatan, terutama dikala pulas, maka sudah boleh dicoba melepaskan cucak jenggot betina dari sangkarnya untuk menjadi satu bersama cucak jenggot jantan di dalam sangkar penangkaran.
4. Memantau terus tingkah laris pasangan cucak jenggot di dalam sangkar penangkaran. Meskipun kelihatannya sering bersahut-sahutan dan berdekatan, belum tentu keduanya berjodoh. Ada kalanya, cucak jenggot jantan masih berhasrat untuk menyerang cucak jenggot betina hingga terluka, bahkan mati. Mengantisipasi hal itu, siapkan sprayer. Begitu cucak jenggot jantan menyerang cucak jenggot betina, semprot badan cucak jenggot jantan hingga berair kuyup dan tidak lagi menyerang cucak jenggot betina. (Om Shodiq Gacor)
Post a Comment for "Cara Sukses Menjodohkan Burung Cucak Jenggot Dengan Dua Sistem Terbaik"