Ciri-Ciri Umum Burung Tledekan Bambu
Beberapa Burung Tledekan yang cukup dikenal di Indonesia dan banyak dipelihara oleh peternak antara lain, Burung Tledekan Gunung baik Jawa maupun Kalimantan, kemudian Tledekan Laut atau Burung Sikatan (selengkapnya: jenis tledekan), atau ada juga yang menyebutnya dengan nama Burung Sulingan, sebetulnya bukan ialah burung orisinil Indonesia melainkan burung yang bermigrasi dari negara lain menyerupai Cina, Jepang, Korea dan bahkan dari Eropa menyerupai Negara Rusia.
Burung-burung tersebut hadir ke Indonesia untuk mencari daerah yang hangat. Burung Tledekan dikenal mempunyai bunyi yang cukup baik terutama untuk Tledekan Gunung. Sedangkan untuk Tledekan Laut, suaranya tidak begitu bervariasi dan terkesan lebih lembut layaknya seruling.
Habitat Burung Tledekan
Burung yang tidak terlalu besar ini dikenal juga sebagai salah satu burung fighter. Ukurannya sekitar 8 sampai 12 cm. Sangat menyukai tempat-tempat yang teduh, menyerupai di hutan, di pegunungan, di hutan bakau atau mangrove, di pinggir sungai dan banyak juga yang ditemukan di rumpun bambu (baca juga: harga tledekan).
Tledekan Bambu
Tledekan Bambu ialah sebutan lain untuk Tledekan Gunung alasannya ialah Burung Tledekan tersebut sering terlihat di antara bambu-bambu.
Ciri Burung Tledekan Bambu/Gunung
1. Teknik paling praktis untuk mengidentifikasi burung ini ialah dengan melihat warna bulunya. Burung Tledekan Gunung jantan biasanya mempunyai warna bulu kekuning-kuningan atau warna orange dibagian dagu, dada dan leher.
2. Kemudian bulu pada bab perut sampai bawah buntut biasanya berwarna kuning pastel yang mempunyai gradasi warna putih.
3. Di atas kepala dan di bab punggung, burung ini berwarna biru tua.
4. Sedangkan burung betina sedikit tidak sama warnanya dibandingkan dengan burung jantan mulai dari kepala, punggung sampai buntut berwarna kecoklatan atau abu-abu.
5. Bagian dada dan perut burung betina mempunyai warna yang hampir sama dengan burung jantan namun lebih kusam atau lebih pucat.
Perawatan Tledekan Bambu
1. Merawat Tledekan Bambu dapat dilakukan menyerupai merawat burung kicau lainnya termasuk burung Lovebird, Burung Murai Batu, Burung Cucak Rowo, dan lain-lain. Perawatan tersebut akan kita mulai dari pukul 06.30 pagi atau pukul 07.00 di mana burung terlebih lampau harus diangin-anginkan selama kurang lebih 30 menit.
2. Sesudah itu, burung kemudian dimandikan dengan metode keramba atau semprot. Metode semprot sepertinya lebih baik untuk burung ini.
3. Sesudah dimandikan, kemudian burung dijemur selama kurang lebih 2 jam sembari didiberikan makanan extra berupa jangkrik atau kroto. Kroto ialah nama untuk telur tiruant. Pemdiberian kroto dilarang terlalu sering, terbaik 3 kali seminggu sebanyak 1 sendok makan.
4. Sesudah dijemur, burung kembali diangin-anginkan selama kurang lebih 15 menit sebelum dimasukkan.
5. Sesudah burung diistirahatkan, pada siang hari burung kemudian dapat diperdengarkan bunyi master untuk melatih biar ia mempunyai bunyi atau kicauan yang bervariasi.
6. Selanjutnya pada sore hari, burung tidak perlu dimandikan. Namun, harus didiberikan makanan ekstra berupa dua buntut jangkrik atau tiga buntut jangkrik.
7. Menjelang senja, contohnya pada pukul 18.00, burung dapat dimasukkan untuk dikerodong atau anda juga boleh tidak mengkerodongnya. dan tidakboleh lupa perdengarkanlah master biar burung gacor.
Setelan Burung Tledekan untuk Lomba
1. Sejak dari 3 hari sebelum lomba di mulai (H -3), burung sebaiknya didiberikan makanan extra lebih banyak dibandingkan biasanya. Apabila hari-hari lain anda mempersembahkan 3 buntut jangkrik, sebelum lomba ialah dapat menaikkan jumlahnya contohnya menjadi 4 atau 5 buntut.
2. Penjemuran juga akan sedikit tidak sama. Maksimal usang penjemuran ialah 30 menit setiap hari.
3. Sebelum dibawa ke daerah lomba, sebaiknya burung dimandikan dan didiberikan 3/5 buntut jangkrik serta ulat hongkong contohnya 10 buntut.
4. Sesudah burung siap dan akan turun lomba, diberikan kembali 2 jangkrik.
Burung-burung tersebut hadir ke Indonesia untuk mencari daerah yang hangat. Burung Tledekan dikenal mempunyai bunyi yang cukup baik terutama untuk Tledekan Gunung. Sedangkan untuk Tledekan Laut, suaranya tidak begitu bervariasi dan terkesan lebih lembut layaknya seruling.
Habitat Burung Tledekan
Burung yang tidak terlalu besar ini dikenal juga sebagai salah satu burung fighter. Ukurannya sekitar 8 sampai 12 cm. Sangat menyukai tempat-tempat yang teduh, menyerupai di hutan, di pegunungan, di hutan bakau atau mangrove, di pinggir sungai dan banyak juga yang ditemukan di rumpun bambu (baca juga: harga tledekan).
Tledekan Bambu
Tledekan Bambu ialah sebutan lain untuk Tledekan Gunung alasannya ialah Burung Tledekan tersebut sering terlihat di antara bambu-bambu.
Ciri Burung Tledekan Bambu/Gunung
1. Teknik paling praktis untuk mengidentifikasi burung ini ialah dengan melihat warna bulunya. Burung Tledekan Gunung jantan biasanya mempunyai warna bulu kekuning-kuningan atau warna orange dibagian dagu, dada dan leher.
2. Kemudian bulu pada bab perut sampai bawah buntut biasanya berwarna kuning pastel yang mempunyai gradasi warna putih.
3. Di atas kepala dan di bab punggung, burung ini berwarna biru tua.
4. Sedangkan burung betina sedikit tidak sama warnanya dibandingkan dengan burung jantan mulai dari kepala, punggung sampai buntut berwarna kecoklatan atau abu-abu.
5. Bagian dada dan perut burung betina mempunyai warna yang hampir sama dengan burung jantan namun lebih kusam atau lebih pucat.
Perawatan Tledekan Bambu
1. Merawat Tledekan Bambu dapat dilakukan menyerupai merawat burung kicau lainnya termasuk burung Lovebird, Burung Murai Batu, Burung Cucak Rowo, dan lain-lain. Perawatan tersebut akan kita mulai dari pukul 06.30 pagi atau pukul 07.00 di mana burung terlebih lampau harus diangin-anginkan selama kurang lebih 30 menit.
2. Sesudah itu, burung kemudian dimandikan dengan metode keramba atau semprot. Metode semprot sepertinya lebih baik untuk burung ini.
3. Sesudah dimandikan, kemudian burung dijemur selama kurang lebih 2 jam sembari didiberikan makanan extra berupa jangkrik atau kroto. Kroto ialah nama untuk telur tiruant. Pemdiberian kroto dilarang terlalu sering, terbaik 3 kali seminggu sebanyak 1 sendok makan.
4. Sesudah dijemur, burung kembali diangin-anginkan selama kurang lebih 15 menit sebelum dimasukkan.
5. Sesudah burung diistirahatkan, pada siang hari burung kemudian dapat diperdengarkan bunyi master untuk melatih biar ia mempunyai bunyi atau kicauan yang bervariasi.
6. Selanjutnya pada sore hari, burung tidak perlu dimandikan. Namun, harus didiberikan makanan ekstra berupa dua buntut jangkrik atau tiga buntut jangkrik.
7. Menjelang senja, contohnya pada pukul 18.00, burung dapat dimasukkan untuk dikerodong atau anda juga boleh tidak mengkerodongnya. dan tidakboleh lupa perdengarkanlah master biar burung gacor.
Setelan Burung Tledekan untuk Lomba
1. Sejak dari 3 hari sebelum lomba di mulai (H -3), burung sebaiknya didiberikan makanan extra lebih banyak dibandingkan biasanya. Apabila hari-hari lain anda mempersembahkan 3 buntut jangkrik, sebelum lomba ialah dapat menaikkan jumlahnya contohnya menjadi 4 atau 5 buntut.
2. Penjemuran juga akan sedikit tidak sama. Maksimal usang penjemuran ialah 30 menit setiap hari.
3. Sebelum dibawa ke daerah lomba, sebaiknya burung dimandikan dan didiberikan 3/5 buntut jangkrik serta ulat hongkong contohnya 10 buntut.
4. Sesudah burung siap dan akan turun lomba, diberikan kembali 2 jangkrik.
Post a Comment for "Ciri-Ciri Umum Burung Tledekan Bambu"