Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Memelihara Anak Sapi

Untuk menghasilkan anak sapi yang cukup kuat, salah satu caranya induk sapi yang bunting sekurang-kurangnya 6 ahad sebelum beranak sudah dikeringkan dan induk sapi tersebut diberi makanan istimewa yang cukup baik kualitas dan juga kuantitasnya. Setelah anak sapi (pedet) dilahirkan, merupakan periode yang sangat kritis. Oleh alasannya yakni itu anak sapi ini perlu menerima perhatian yang sebaik-baiknya.

Pada anak sapi yang gres saja dilahirkan, lendir-lendir yang terdapat pada hidung dan lisan harus segera dibersihkan. Kebersihan lendir-lendir itu untuk menjamin biar sistem pernapasan anak sapi itu berjalan dengan baik. Kemudian yang perlu diketahui pula, bahwa biasanya tali pusar anak sapi akan putus dengan sendirinya sewaktu dilahirkan. Kemudian untuk menjaga biar anak sapi (pedet) tidak kemasukan bakteri penyakit melalui tali pusar, maka tali pusar yang gres putus itu harus segera diberi jodium tenctur 30% (Anonymous, 1974)

Anak sapi (pedet) yang normal, sesudah 30 menit dilahirkan akan sanggup bangun sendiri dan secara alami akan mencari puting induknya. Namun anak sapi yang tidak mau minum, maka kita harus membantu menyusukan kepada induknya. Susu pertama ini dilarang dikonsumsikan dan harus diminumkan pada anaknya sendiri. Mengingat kolestrum ini sangat diharapkan untuk anak sapi alasannya yakni banyak mengandung antibodi, protein, vitamin, dan mineral.

Kolestrum memiliki sifat mencakar dan menggertak alat pencernakan anak sapi supaya bekerja dengan baik. Dalam keadaan tertentu induk tidak sanggup mengeluarkan kolestrum contohnya alasannya yakni mastitis, maka anak sapi harus diberi kolestrum dari induk lain atau paling tidak diberi kolestrum buatan. Anak sapi yang sehat, kita biarkan bantu-membantu induknya selama 3 hari saja. Akan tetapi kalau kurang sehat, boleh ditambah beberapa hari supaya sehat dulu. Setelah anak sapi kita pisahkan dari induknya, maka kita anak sapi tersebut supaya sanggup minum sendiri dengan cara kita beri minuman susu yang ada di ember.

Cara mengajari anak sapi minum sanggup dilakukan sebagai berikut. Jari kita, diberi susu, kemudian anak sapi tersebut dibiarkan menjilat-jilat jari kita. Lama kelamaan jari kita semakin kita dekatkan kepada bejana yang berisi susu. Jika anak sapi itu sudah menundukkan kepalanya, kemudian kepala itu kita tekan dan masukkan ke dalam susu yang ada di ember. Dengan demikian anak sapi tersebut mulai berguru menjilat-jilat susu yang berada di ember. Anak sapi itu akan biasa dan tahu cara meminumnya. Lebih dari itu, anak sapi tersebut akan mengetahui kalau di bejana itu yakni minumannya.

Susu yang kita berikan kepada anak sapi itu haruslah susu yang gres diperah. Jika kita mau memperlihatkan susu yang sudah dingin, sebaiknya susu tersebut dipanaskan dahulu hingga mencapai suhu 37 derajat Celcius. Standar jumlah air susu yang diberikan yakni 8% 100% dari berat tubuh atau tiap-tiap 10 kg berat tubuh diberi 1 liter susu/ hari. Dengan ketentuan dilarang lebih dari 8 liter. Setelah anak sapi berumur 2 ahad maka perlu diajari makan rumput muda dan segar. Semakin besar semakin banyak rumput yang diberikan. Akan tetapi sebelum anak sapi berumur 6 bulan rumput yang kita berikan dilarang lebih dari 5 kilogram. Hal ini untuk menjaga biar tidak terjadi pot belly atau perut rumput.

Pada umur 3 hingga 4 minggu, anak sapi sudah sanggup diajari makan konsentrat dengan jumlah 0,25 kg / hari. Makin usang sumbangan konsentrat makin ditambah banyak. Selain itu, anak sapi sejak umur 3 ahad juga harus sudah dibiasakan minum air. Dengan demikian anak sapi yang merasa haus akan sanggup minum sendiri.



Post a Comment for "Cara Memelihara Anak Sapi"