Cara Memerah Sapi Yang Baik Dan Benar
Tujuan utama dari peternakan sapi perah yakni air susu. Jika kita telah berhasil memerah berarti perjuangan kita telah berhasil baik. Meskipun demikian kita harus terus bekerja dengan tekun dan lebih menggiatkan perjuangan supaya akhirnya sanggup mencapai tingkatan yang optimal.
Sebelum memerah sapi, terlebih dahulu kita harus mengusut sapi kita ini, apakah sapi tersebut dalam keadaan sehat atau sakit. Jika sehat, pemerahan sanggup dilangsungkan. Jika sapi kita sakit harus diadakan pemeriksaan-pemeriksaan terlebih dahulu. Terutama sapi yang mengidap penyakit TBC dan Brucelosis. Oleh alasannya yakni basil dari Brucelosis itu sanggup mengakibatkan penyakit demam kepada manusia. Kuman-kuman TBC sanggup dijangkit pula. Oleh belum dewasa yang minum susu dari sapi yang berpenyakit TBC. Maka sebaiknya sebelumnya harus diperiksakan terlebih dahulu, hingga benar-benar tertangkap berair apakah sapi ini tidak punya penyakit menular, Selain sapinya, orang yang akan melaksanakan pemerahan Harus benar-benar sehat dan bersih. Sebelum memerah susu hendaknya melaksanakan hal-hal berikut.
- Mencuci tangan bersih-bersih dan mengeringkannya benar-benar, hingga tidak ada penyakit menular ke sapi tersebut.
- Kuku tangan pemerah harus dipotong pendek biar tidak melukai puting yang sedang diperahnya.
- Sapi yang akan diperah haruslah sudah dibersihkan dari segala macam kotoran, jikalau perlu dimandikan terlebih dahulu. Jika tidak, kotorannya sanggup mengotori hasil perahan susu dan menimbulkan susu tersebut menjadi asam.
- Tempat dan peralatan harus disediakan dan dalam keadaan yang bersih.
Setelah semua ini dilakukan, maka perjuangan selanjutnya yakni menenangkan sapi yang akan kita perah. Untuk menenangkan sapi tersebut kita harus memberinya makan, dan mencegah kegaduhan yang berada di sekitar. Pemerahan harus dilakukan dalam waktu yang sama. Misalnya, pukul 07.00 pagi dan pukul 15.00 sore, pada setiap harinya.
Kandang dan daerah sapi yang akan diperah harus higienis dan tidak mengandung bau-bauan apapun yang sanggup menciptakan sapi merasa tidak tenang. Setelah sapi menjadi tenang, kita harus mengikat ekornya biar tidak dikibas-kibaskan. Jika ini terjadi, akhirnya kurang baik alasannya yakni akan mengotori air susu hasil perahan. Biasanya ekor tersebut diikat menjadi satu dengan salah satu kaki belakang. Setelah ekor kita ikat, maka pekerjaan selanjutnya yakni mencuci ambing. Dengan demikian ambing menjadi higienis dan tidak merontokkan kotoran kedalam air susu yang kita perah. Pencucian ini harus dilakukan dengan hati-hati dan mempergunakan air hangat.
Kalau perlu air kita campuri dengan kloritie 1%, dan pengelapannya kita lakukan dengan menggunakan spon. Kemudian ambing dan puting dilap pelan. Sambil kita masage sebentar untuk merangsang biar air susu sanggup keluar dengan mudah.
Pemerasan harus dilakukan dengan memegang pangkal puting susu antara ibu jari dan jari tengah, lalu kedua jari kita tekan pelan dan menariknya ke bawah hingga air susu keluar. Namun, ada juga cara yang mempergunakan lima jari, yaitu ibu jari di atas dan keempat jari lainnya memegang puting den menarik-nariknya dengan pelan hingga air susu sanggup keluar dengan baik. Kedua cara itu sama- sama baiknya.
Post a Comment for "Cara Memerah Sapi Yang Baik Dan Benar"