Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyakit Pada Belibis Dan Pengendaliannya (Bagian 1)

Bebek sebetulnya lebih tahan terhadap penyakit daripada ayam. Meskipun begitu kita harus mengantisipasi beberapa penyakit supaya angsa yang kita pelihara sanggup bebas dari penyakit dan kematian


Berikut ialah penyakit-penyakit angsa dan cara pengendaliannya.


1. Bebek Tiba-tiba Mati
Salah satu perkara yang pernah dijumpai oleh peternak ialah tiba-tiba angsa mati tanpa sebab. Mungkin angsa terkena flu burung. Peternak harus segera membawa angsa yang mati itu ke dinas peternakan atau puskesmas terdekat untuk diteliti.
Langkah cepat yang harus dilakukan ialah membersihkan semua angsa yang tersisa. Jangan menunda-mudanya lantaran flu burung sanggup menjangkit ke manusia.
Untuk mencegah supaya angsa tidak terkena epidemi flu burung, maka perlu divaksin Medivac AI. Di samping itu, kita harus rajin-rajin menjaga kebersihan kandang. Secara berkala, contohnya tiga hari sekali sangkar disemprot dengan desinfektan, contohnya Medisep atau jenis lainnya.

2. Bebek Terserang Salmonela
Gejala angsa terkena kuman Salmonela ialah mencret, kotoran berwarna keputih-putihan atau kehijau-hijauan. Jika kita periksa maka di sekitar dubur terdapat kotoran yang menempel dan mengering. Suhu tubuhnya menurun, gampang kedinginan dan Jika dibiarkan angsa akan mati. Salmonela menyerang segala umur. Tindakan yang harus dilakukan ialah mengatur sanitasi sangkar supaya tetap higienis dan terdapat udara sehat. Khusus terhadap DOD yang terserang, hendaknya dikarantinakan. Berilah pengobatan dengan Forasolidon 10% atau Sulfadimidin 16%; atau obat yang sejenis itu.

3. Kepala DOD (Anak Bebek) Bengkak
Kepala DOD atau meri (anak bebek) bisul sanggup disebabkan oleh kotak induk terlalu sempit sedangkan anak angsa terlalu padat atau ventilasi kurang lebar sehingga memicu jamur di dalarrmya. Dapat juga disebabkan lantaran udara di kotak induk lembab, anak angsa kurang terkena sinar ultraviolet (matahari pagi). atau lampu penghangat kurang panas.
Tindakan yang sanggup dilakukan ialah mengurangi jumlah anak angsa dalam kotak induk, menambah lubang ventilasi, sering mengeluarkan kotak induk di pagi hari, menyemprot dengan Antisep atau Medisep terhadap kotak induk. Adapun DOD yang terlanjur sakit dikarantina dan diberi pengobatan secara intensif.

4. Sakit Mata
Sakit mata seringkali menyerang anak angsa di usia dini. Gejalanya ialah mata bengkak, kalau dibiarkan maka pembengkakan semakin besar. Lubang hidung menjadi tersumbat dan pernapasan terganggu- Keadaan menyerupai ini menciptakan nafsu makannya hilang sama sekali. Jika dibiarkan anak angsa akan mati. Oleh alasannya ialah itu, kalau mendapati meri terjangkit penyakit mata dengan ditandai gejala, contohnya mata berair, menebal dan mengering, hal itu lantaran kekurangan Vitamin A dan terjangkit Korisa (pilek). Tindakan yang hams dilakukan ialah memberi makanan komplemen berupa jagung kuning giling yang sudah diformulakan dalam ransum, memperbaiki sanitasi kandang, setiap pagi kotak induk dikeluarkan supaya terkena sinar Inatahari. Penanganan terhadap anak angsa yang terjangkit Korisa sanggup diberi obat, contohnya Doctril, Duoko, Gemamin, T rimezyn atau sejenisnya yang dicampur dengan air minum.

5. kelumpuhan pada leher
Penyakit berupa leher lumpuh pada umumnya menyerang angsa umur di atas 15 minggu. Lebih-lebih terhadap angsa yang diumbar di lahan bebas. Penyakit lumpuh pada leher lantaran kuman Clasridium Botulinium. Penyebabnya bermacam-macam, mungkin lantaran itik makan bangkai berbelatung, memakan ikan, bekicot, kupang atau makanan lain yang telah membusuk. Adapun tindakan yang kita lakukan tidak terlalu sulit. Pisahkan angsa yang sakit dan berilah l sendok minyak kelapa yang dicampur dengan air bersih. lakukan setiap hari selama tiga hari berturut-turut.

Post a Comment for "Penyakit Pada Belibis Dan Pengendaliannya (Bagian 1)"